BLANGPIDIE – Bupati Aceh Barat Daya (Abdya), Dr. Safaruddin, S. Sos MSP didampingi Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud), Gusvizarni menghadiri acara Pembelajaran Ramadan dan peluncuran buku antologi cerpen keempat karya siswa dan guru SMP Negeri 1 Susoh, Sabtu (15/03/2025).
Acara yang berlangsung di sekolah tersebut menjadi momentum penting dalam mengapresiasi perkembangan literasi serta memperkuat pembelajaran keislaman selama bulan Ramadan.
Kepala SMPN 1 Susoh, Fengki Yuhadi, menjelaskan bahwa kegiatan Pembelajaran Ramadan ini sesuai dengan surat edaran Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek) tahun 2025, yang diteruskan oleh Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Abdya. Kegiatan berlangsung dari 6 hingga 21 Maret 2025, mulai pukul 08.00 hingga 11.30 WIB.
“Materi pembelajaran terdiri dari mata pelajaran umum pada sesi pertama dan kedua, serta pembelajaran keislaman pada sesi ketiga hingga kelima. Materi keislaman mencakup praktik salat jenazah, hafalan ayat pendek, adzan, serta pidato islami. Semua kegiatan ini disesuaikan dengan jadwal masing-masing sekolah,” jelas Fengki Yuhadi, Sabtu (15/3/2025).
Dalam acara tersebut, diluncurkan pula buku antologi cerpen keempat karya siswa dan guru SMPN 1 Susoh. Fengki Yuhadi sedikit mengulas perjalanan sekolah dalam dunia literasi sejak 2020.
Saat pandemi COVID-19 melanda, pihak sekolah mulai mencari peluang literasi hingga menemukan program Gerakan Sekolah Menulis Buku (GSMB) dari Nyalanesia Indonesia.
“Kami bergabung dengan GSMB pada awal 2021 dan sejak itu telah menerbitkan empat buku antologi cerpen,” katanya.
Sejak tahun pertama, SMPN 1 Susoh mengirimkan sekitar 60 karya siswa dan guru setiap tahunnya untuk diseleksi. Pada 2021, 49 karya berhasil dimuat dalam buku antologi pertama. Tahun 2022, sebanyak 50 karya lolos seleksi, dengan salah satu cerpen berjudul “Pangeran Bunga” masuk nominasi 10 besar nasional. Tahun 2023, sekolah semakin bersemangat dengan 55 karya terpilih, dan seorang guru, Rika Hati, masuk nominasi nasional.
Tahun 2024 menjadi pencapaian luar biasa, karena dari 60 karya yang dikirimkan, semuanya layak diterbitkan.
“Kami berharap ada siswa atau guru yang masuk nominasi di Festival Nyalanesia 2025 di Surakarta,” tambahnya.
Selain itu, sekolah juga mencatat prestasi membanggakan lainnya. Pada Agustus 2024, siswa Ahmad Syafrizal mewakili Provinsi Aceh dalam Olimpiade Matematika tingkat nasional di Yogyakarta.
Dalam kesempatan tersebut, Kepala SMPN 1 Susoh juga menyampaikan aspirasi mengenai kondisi sekolah yang sudah berdiri sejak 1956 namun belum memiliki fasilitas memadai.
“SMPN 1 Susoh salah satu sekolah tertua di Abdya. Namun, kami belum memiliki aula untuk pertemuan, dan ruang guru masih menggunakan ruang perpustakaan. Kami juga berharap adanya perbaikan infrastruktur karena bangunan sekolah tidak banyak berubah sejak tahun 1990-an,” ujar Fengki.
Menanggapi hal tersebut, Bupati Safaruddin menyatakan dukungannya terhadap kemajuan SMPN 1 Susoh.
“Saya sudah bicara dengan Dinas Pendidikan. Tahun ini ada anggaran Rp500 juta untuk SMPN 1 Susoh, tahun depan kita tambah lagi Rp500 juta. Kalau masih kurang, kita tambah lagi Rp500 juta,” tegasnya.
Bupati Safaruddin juga berbagi nostalgia sebagai alumni SMPN 1 Susoh. Ia mengenang masa-masa sekolahnya, persaingan akademik, dan pentingnya disiplin dalam pendidikan.
“Saya bukan ranking satu, tapi saya bersaing dengan teman-teman yang hebat. Kesuksesan tidak datang dengan mudah, tetapi dengan kerja keras dan disiplin,” katanya.
Selain itu, Bupati juga mengingatkan pentingnya menjaga moral siswa. “Saya ingin semua siswa tidak mengenal narkoba, sabu-sabu, dan judi online. Guru-guru harus memeriksa HP siswa, terutama konten dan game yang mereka mainkan,” pesannya.
Di akhir acara, Bupati Safaruddin memberikan penghargaan kepada siswa yang berhasil melanjutkan bacaan ayat Al-Qur’an yang dibacakannya.
“Saya ingin mengapresiasi siswa-siswa yang rajin membaca Al-Qur’an dan memiliki hafalan yang baik,” ucapnya.
Acara ini menjadi bukti bahwa SMPN 1 Susoh terus berkembang, baik dalam dunia literasi maupun pendidikan karakter. Dengan dukungan pemerintah daerah, diharapkan sekolah ini dapat terus mencetak generasi yang berprestasi dan bermoral.