Oleh Sri Radjasa MBA. Pemerhati Intelijen.
DIBANDINGKAN kompetitornya, performa harga saham PT Telkom Tbk selama kurun waktu 2024 ini sangat memprihatinkan. Awal tahun harga saham BUMN telekomunikasi ini di buka Rp 3.990. Bahkan harga saham emiten berkode TLKM ini sempat menyentuh level tertinggi Rp 4.240. Namun di penghujung tahun 2024 harganya longsor menjadi Rp 2.710 atau turun 32 persen.
Melorotnya harga saham Telkom ini dinilai oleh Sabrina, Equity Research PT Trimegah Securities Indonesia Tbk, akibat kinerja keuangan perseroan yang kurang memuaskan selama tahun 2024. revenue perseroan hanya tumbuh 0,9 persen dan Net Income perseroan turun 9,4 persen. Sedangkan EBITDA perseroan juga mengalami penurunan 4,1 persen, serta Operating Net Income perseroan juga terkoreksi 5,1 persen.
Disamping problem kinerja keuangan, PT Telkom juga tengah menghadapi badai korupsi dugaan pembiayaan proyek fiktif, dengan kerugian dinilai Rp.431 Milyar. Kasi Penkum Kejati DKI Jakarta Syahron Hasibuan melalui keterangannya, Jumat (16/5/2025), kasus korupsi dugaan pembiayaan proyek fiktif baterei litium, tersangkanya bertambah 1 orang, sehingga keseluruhan yang diduga terlibat dalam kasus tersebut menjadi 10 orang. Kasus korupsi PT Telkom saat ini masih ditangani Kejati DKI Jakarta.
Dalam rangka menghadapi RUPS tahunan PT Telkom yang rencananya akan diselenggarakan pada 27 Mei 2025, tentunya aspek penyegaran manajemen, menjadi vital interes dalam rangka memulihkan performa PT Telkom yang mendapat kepercayaan investor.
Pemerintah sebagai pemegang saham terbesar, perlu mengawal penyelenggaraan RUPS Tahunan PT Telkom, guna menghasilkan formasi jajaran direksi yang professional dan memiliki integritas moral yang menjunjung tinggi kemaslahatan rakyat Indonesia.