Atjeh Watch
  • Nanggroe
    • Lintas Barat Selatan
    • Lintas Tengah
    • Lintas Timur
      • Nasional
  • Internasional
  • Saleuem
  • Feature
  • Olahraga
  • Sejarah
  • Sosok
  • Opini
  • Cerbung
  • Foto
  • Video
No Result
View All Result
  • Nanggroe
    • Lintas Barat Selatan
    • Lintas Tengah
    • Lintas Timur
      • Nasional
  • Internasional
  • Saleuem
  • Feature
  • Olahraga
  • Sejarah
  • Sosok
  • Opini
  • Cerbung
  • Foto
  • Video
No Result
View All Result
Atjeh Watch
No Result
View All Result
Home Opini

Terowongan Geurutee Antara Janji, Rencana, dan Kesabaran Yang Digadaikan

Admin by Admin
26/06/2025
in Opini
0
Terowongan Geurutee Antara Janji, Rencana, dan Kesabaran Yang Digadaikan

Penulis: T. Darma Putra, Warga Aceh Selatan Domisili Di Banda Aceh

Aceh- Di balik indahnya panorama Geurutee yang menghubungkan Banda Aceh dan Barat Selatan Aceh terbentang jalan sempit, terjal, dan rawan longsor. Selama lebih dari satu dekade, masyarakat Aceh Barat Selatan mendambakan solusi permanen: terowongan Geurutee. Namun hingga kini, proyek itu lebih sering muncul sebagai retorika politis ketimbang rencana yang dieksekusi.

2012–2018 Gema Janji dan Angin Surga
Wacana pembangunan terowongan Geurutee mencuat sejak 2012, saat anggota DPR Aceh mulai memperjuangkannya.

Pada 2015, Menteri PUPR Basuki Hadimuljono sempat meninjau lokasi dan mendukung usulan tersebut. Bahkan, Gubernur Zaini Abdullah menandatangani gambar teknis awal bersama tim Dinas PU Aceh. Namun dari AcehTrend, kita tahu bahwa setelah studi awal itu, proyek justru membeku. Tak ada tindak lanjut anggaran atau komitmen birokratis yang jelas. Akibatnya, publik mulai menyebut proyek ini sebagai angin surga yang indah hanya di telinga, hampa di kenyataan.

2023: Janji Ditagih di Hadapan Presiden
Saat Presiden Joko Widodo mengunjungi Aceh pada pertengahan 2023, organisasi masyarakat Persaudaraan Barat Selatan Aceh (PBSA) tak menyia-nyiakan momen. Mereka menagih janji terowongan Geurutee, menyebut kondisi jalan Kulu-Paro yang sempit dan rawan bencana sebagai “bom waktu.” Dalam laporan RMOL, masyarakat mengecam pemerintah pusat yang sudah terlalu lama menunda proyek yang bernilai strategis ini—baik dari sisi keselamatan, logistik, maupun konektivitas regional. Meskipun Presiden tak memberikan pernyataan eksplisit saat itu, tekanan publik terus bergema.

Mualem Datang dengan Komitmen Baru Dua tahun berselang, harapan itu kembali menguat. Dalam pertemuan pada 25 Juni 2025, Gubernur Aceh Muzakir Manaf (Mualem) secara resmi mengusulkan pembangunan terowongan Geurutee kepada Menteri PUPR, Dody Hanggodo. Dilaporkan oleh AJNN, Mualem menekankan bahwa tingginya kecelakaan di jalur Geurutee bukan lagi sekadar statistik, tapi kegagalan negara dalam menjamin keselamatan warganya.

Menariknya, usulan ini tidak berdiri sendiri. Gubernur juga membawa paket rencana pembangunan infrastruktur lainnya, termasuk sekolah rakyat, memperlihatkan pendekatan pembangunan yang holistik: menyambungkan tidak hanya wilayah, tapi juga akses pendidikan dan pelayanan publik di kawasan terisolasi.

Menteri Dody menyambut baik usulan tersebut dan menyatakan akan melakukan kajian teknis segera. Tentu, masyarakat berharap ini bukan kajian demi kajian, tetapi tahap eksekusi nyata

Jalan Menuju Realisasi atau Lintasan Menuju Lupa? Terowongan Geurutee kini bukan lagi sekadar proyek infrastruktur. Ia telah menjadi
metafora kolektif tentang janji yang ditangguhkan, kepemimpinan yang diuji, dan rakyat yang menanti dalam sabar yang tak selalu ikhlas.

Jika langkah Gubernur Mualem kali ini disertai konsistensi politik dan dorongan dari masyarakat sipil, maka terowongan itu bisa benar-benar tembus—bukan hanya di punggung Gunung Geurutee, tapi juga di dinding tebal ketidakpercayaan publik terhadap janji-janji pembangunan.

Previous Post

Proyek Instalasi Pengolahan Air Kp Kuta Robel Disinyalir Alami Keterlambatan Pekerjaan, APH Diminta Turun Tangan

Next Post

Luncurkan Buku Dua Dekade Damai Aceh, BRA Berharap Pendidikan Damai Masuk Kampus

Next Post
Luncurkan Buku Dua Dekade Damai Aceh, BRA Berharap Pendidikan Damai Masuk Kampus

Luncurkan Buku Dua Dekade Damai Aceh, BRA Berharap Pendidikan Damai Masuk Kampus

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Terbaru

Kemenag Tetapkan Zakat Fitrah di Banda Aceh 2,8 Kg Beras Per Jiwa

Harga Beras di Aceh Singkil Capai Rp19 Ribu per Kg

14/07/2025
MAN 3 Aceh Besar Gelar Masa Ta’aruf Siswa

MAN 3 Aceh Besar Gelar Masa Ta’aruf Siswa

14/07/2025
Bupati Al-Farlaky Prioritaskan Pembangunan Dua Jembatan Rusak di Peureulak

Bupati Al-Farlaky Prioritaskan Pembangunan Dua Jembatan Rusak di Peureulak

14/07/2025
Kapolda Aceh Resmi Tutup Festival Band Hari Bhayangkara ke-79

Kapolda Aceh Resmi Tutup Festival Band Hari Bhayangkara ke-79

14/07/2025
Ohku, 6 Desa Korban Bencana Alam Aceh Utara Kembalikan Bantuan PGE

Ohku, 6 Desa Korban Bencana Alam Aceh Utara Kembalikan Bantuan PGE

14/07/2025

Terpopuler

Nyan, Pemkab Pidie Kick Off One Day One Ayat

Nyan, Pemkab Pidie Kick Off One Day One Ayat

14/07/2025

Nyan, Polisi di Aceh Gelar Razia ‘Operasi Patuh 2025’ Sejak 14 hingga 27 Juli

29 Siswa Yatim Piatu MIN 50 Bireuen Terima Bantuan Tas dan Alat Tulis

Ohku, Realisasi APBA hingga Pertengahan Juli 2025 Masih 33 Persen

Kepala SMAN 1 Ingin Jaya Dukung Surat Edaran Gubernur dan Kadisdik Aceh

  • Home
  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber

© 2022 atjehwatch.com

No Result
View All Result
  • Nanggroe
    • Lintas Barat Selatan
    • Lintas Tengah
    • Lintas Timur
      • Nasional
  • Internasional
  • Saleuem
  • Feature
  • Olahraga
  • Sejarah
  • Sosok
  • Opini
  • Cerbung
  • Foto
  • Video

© 2022 atjehwatch.com