BLANGPIDIE – Pemerintah Aceh Barat Daya (Abdya) melalui Badan Penanggulangan Bencana Kabupaten (BPBK) dan Dinas Sosial (Dinsos) menjemput langsung dia nelayan asal Gampong Pulau Kayu, Kecamatan Susoh yang ditemukan terombang-ambing di perairan Ketapang, Kabupaten Aceh Singkil.
Kedua nelayan tersebut, diketahui bernama Agung (29) dan M. Aidil Maulana Syahputra (19). Mereka merupakan awak kapal KM Aneuk Shogun 03.
Keduanya ditemukan di perairan Ketapang, Kabupaten Aceh Singkil oleh Nazuardin, nelayan asal Kuala Baru, Aceh Singkil, pada Sabtu pagi (25/10/2025) sekitar pukul 09.30 WIB.
Plt Kepala Pelaksana (Kalak) BPBK Abdya, Nazaruddin mengatakan, kini pihaknya sudah berangkat ke Kabupaten Aceh Singkil untuk menjemput dua nelayan tersebut.
“Sekarang, saya bersama Kadis Sosial Pak Iin Supardi sedang dalam perjalanan menuju Aceh Singkil untuk menjemput dua nelayan kita yang ditemukan disana,” ucap Nazaruddin, Sabtu (25/10/2025).
Ia menjelaskan, setelah mendapatkan informasi terkait dua nelayan asal Pulau Kayu yang selamat tersebut, pihaknya langsung menginformasikan kepada Bupati Abdya, Dr. Safaruddin.
“Pak Bupati langsung meminta kita kesana (Aceh Singkil) untuk menjemput mereka agar dibawa pulang ke Abdya. Insya Allah, kalau tidak ada hambatan besok mereka langsung kita bawa pulang,” ucapnya.
Nazaruddin juga mengucapkan terima kasih kepada warga Aceh Singkil yang sudah memberikan pertolongan untuk dua nelayan tersebut.
“Kami mengucapkan terima kasih banyak kepada saudara-saudara di Aceh Singkil karena telah menolong dan memberikan perawatan serta makanan untuk saudara-saudara kami, semoga kebaikan ini di balas oleh Allah SWT,” ungkap Nazaruddin.
Sebelumnya diberitakan, dua nelayan asal Gampong Pulau Kayu, Kecamatan Susoh, Kabupaten Abdya dilaporkan hilang kontak dilaut sejak, 19 Oktober 2025, saat hendak melangsir ikan dari kapal induk KM Shogun di tengah laut.
Peristiwa hilangnya dua nelayan ini pertama kali dilaporkan oleh Ridwan (45), warga Gampong Delima Jaya, Susoh, yang juga pemilik kapal induk KM Shogun.
Ridwan melapor peristiwa itu ke Sat Polairud Polres Abdya pada, Jumat (24/10/2025).
Menurut laporan awal, kapal anak KM Aneuk Shogun 03 gagal merapat ke kapal induk karena gelombang tinggi dan angin kencang di lokasi unjam (rumpon).
Setelah kapal induk kembali ke Pangkalan Pendaratan Ikan (PPI) Ujung Serangga pada 18 Oktober 2025, kapal anak KM Aneuk Shogun 03 belum juga terlihat kembali, sehingga diduga mengalami insiden di laut.
Setelah menerima laporan tersebut, Sat Polairud bersama Badan Penanggulangan Bencana Kabupaten (BPBK) Abdya melakukan pencarian di pesisir laut Abdya.
Kasat Polairud Polres Abdya, Iptu Nurdi, mengatakan kedua nelayan yang dikabarkan hilang di laut itu ditemukan dalam keadaan selamat dengan kondisi lemah setelah terombang-ambing di laut tanpa bahan bakar dan makanan yang cukup.
“Mereka terombang-ambing di perairan Ketapang, Aceh Singkil karena kehabisan minyak dan diterjang badai. Syukurlah, keduanya ditemukan dalam keadaan selamat oleh nelayan Kuala Baru,” ujar Nurdi kepada wartawan, Sabtu (25/10).
Nelayan yang menemukan keduanya, kata Nurdi, adalah Nazuardin, nelayan asal Kuala Baru, Aceh Singkil.
Ia mengaku melihat perahu kecil terapung di tengah laut tanpa arah dan segera mendekati untuk memastikan kondisinya
“Saat dihampiri, mereka tampak sangat lemah dan sudah kehabisan bekal. Kemudian ia langsung membantu dan membawa ke daratan,” jelasnya.
Setibanya di Kuala Baru, kedua korban diserahkan kepada Panglima Laot Kuala Baru dan aparat setempat untuk mendapatkan pertolongan.
Mereka diberi makanan, minuman, serta diperiksa kondisinya sebelum diberitahu ke Abdya.
“Atas temuan ini, mereka langsung koordinasikan dengan kita agar proses pemulangan berjalan aman. Saat ini keduanya masih ditampung sementara di Kuala Baru,” ucapnya
Setelah menerima laporan dari nelayan penyelamat, Sat Polairud Polres Abdya, Pos TNI AL Abdya berkoordinasi dengan BPBK, Tagana Abdya, dan tim SAR untuk membicarakan teknis penjemputan kedua nelayan tersebut.









