Atjeh Watch
  • Nanggroe
    • Lintas Barat Selatan
    • Lintas Tengah
    • Lintas Timur
      • Nasional
  • Internasional
  • Saleuem
  • Feature
  • Olahraga
  • Sejarah
  • Sosok
  • Opini
  • Cerbung
  • Foto
  • Video
No Result
View All Result
  • Nanggroe
    • Lintas Barat Selatan
    • Lintas Tengah
    • Lintas Timur
      • Nasional
  • Internasional
  • Saleuem
  • Feature
  • Olahraga
  • Sejarah
  • Sosok
  • Opini
  • Cerbung
  • Foto
  • Video
No Result
View All Result
Atjeh Watch
No Result
View All Result
Home Internasional

Daftar Senjata Hizbullah Bombardir Israel, Roket Katyusha hingga Drone

redaksi by redaksi
09/07/2024
in Internasional
0
Daftar Senjata Hizbullah Bombardir Israel, Roket Katyusha hingga Drone

Roket Katyusha buatan Rusia era Soviet. (Istockphoto/Alexander C)

Jakarta – Kelompok milisi Hizbullah di Lebanon selatan memiliki segudang persenjataan untuk melawan Israel.

Pemimpin Hizbullah, Hassan Nasrallah, dalam sebuah pidato terang-terangan mengatakan bahwa kelompoknya telah memperoleh senjata-senjata baru.

Dia tidak merinci apa jenis senjata baru tersebut. Namun, Nasrallah mengatakan senjata-senjata itu akan “muncul di lapangan.”

Roket dan rudal serangan darat

Roket terarah merupakan bagian terbesar dari persenjataan rudal Hizbullah dalam perang 2006. Kala itu, Hizbullah menembakkan sekitar 4.000 roket ke Israel, yang sebagian besar merupakan Katyusha.

Katyusha adalah roket buatan Rusia era Uni Soviet dengan jangkauan hingga 30 kilometer.

Nasrallah mengatakan perubahan terbesar dalam gudang senjata Hizbullah sejak 2006 adalah perluasan sistem panduan presisinya.

Pada 2022, dia berujar Hizbullah memiliki kemampuan di Lebanon untuk melengkapi ribuan roket dengan sistem panduan untuk menjadikannya rudal presisi.

Hizbullah memiliki sejumlah roket Iran, antara lain roket Raad (bahasa Arab untuk Guntur), Fajar (Fajar) dan Zilzal (Gempa), yang memiliki muatan lebih kuat dan jangkauan lebih jauh daripada Katyusha.

Roket yang ditembakkan oleh Hizbullah ke Israel selama konflik Gaza termasuk rudal Katyusha dan Burkan (gunung berapi) dengan daya ledak 300-500 kilogram.

Hizbullah juga punya roket Falaq 2 buatan Iran yang digunakan pertama kali pada 8 Juni. Roket ini mampu membawa hulu ledak yang lebih besar daripada Falaq 1 yang digunakan di masa lalu.

Misil anti-tank

Hizbullah telah menggunakan misil anti-tank secara ekstensif dalam perangnya dengan Israel pada 2006 silam. Mereka kembali mengerahkan roket berpemandu tersebut dalam konflik belakangan ini.

Misil anti-tank ini termasuk peluru kendali Kornet buatan Rusia.

Hizbullah juga telah menggunakan rudal buatan Iran yang dikenal sebagai “al-Mas”, menurut sebuah laporan oleh penyiar Arab pro-Iran al-Mayadeen.

Laporan Pusat Penelitian dan Pendidikan Alma Israel yang diterbitkan pada April menggambarkan al-Mas sebagai senjata anti-tank yang dapat mencapai target di luar garis pandang mengikuti lintasan melengkung, memungkinkannya untuk menyerang dari atas.

Rudal itu adalah bagian dari keluarga senjata yang diproduksi Iran melalui rekayasa balik keluarga rudal Spike Israel, demikian menurut laporan itu.

Rudal ini disebut-sebut sebagai “produk unggulan” industri pertahanan Iran yang pernah dimiliki Hizbullah.

Rudal anti-pesawat

Pada 6 Juni, Hizbullah mengklaim telah menembaki sebuah pesawat tempur milik Israel.

Sebuah sumber yang akrab dengan gudang senjata Hizbullah mengatakan itu adalah pertama kalinya Hizbullah menyerang pesawat tempur. Dia menyebut serangan tersebut sebagai tonggak sejarah.

Meski begitu, dia enggan mengidentifikasi senjata apa yang digunakan Hizbullah dalam serangan itu.

Selain menyerang pesawat tempur, Hizbullah juga telah menembak jatuh pesawat tak berawak Israel menggunakan rudal darat-ke-udara.

Insiden pertama terjadi pada 29 Oktober ketika Hizbullah untuk pertama kalinya menyatakan telah menggunakan persenjataan anti-pesawat mereka.

Hizbullah sudah menggunakan rudal semacam itu beberapa kali sejak itu, di mana mereka berhasil menjatuhkan drone Hermes 450 serta Hermes 900 Israel.

Rudal anti-kapal

Hizbullah pertama kali membuktikan bahwa mereka memiliki rudal anti-kapal pada 2006, ketika mereka menyerang sebuah kapal perang Israel 16 km (10 mil) di lepas pantai. Serangan itu menewaskan empat personel Israel dan merusak kapal tersebut.

Sejak perang 2006, Hizbullah telah memperoleh rudal anti-kapal Yakhont buatan Rusia dengan jangkauan 300 kilometer (186 mil), demikian menurut sumber yang akrab dengan gudang senjatanya.

Namun demikian, Hizbullah belum mengonfirmasi terkait senjata itu.

Drone

Hizbullah telah berulang kali meluncurkan drone satu arah yang eksplosif, termasuk dalam beberapa serangan rumit.

Kelompok ini meluncurkan beberapa drone untuk mengalihkan perhatian pertahanan udara Israel, sambil meluncurkan drone bermuatan bom menuju target sasaran.

Baru-baru ini, Hizbullah telah mengumumkan serangan yang menggunakan pesawat tak berawak yang menjatuhkan bom dan kembali ke Lebanon, bukan hanya terbang ke target mereka.

Drone Hizbullah di antaranya yaitu Ayoub dan Mersad, yang dirakit secara lokal, yang menurut para analis murah dan relatif mudah diproduksi.

Sumber: CNNIndonesia

 

Previous Post

Pegi Setiawan Bebas dari Jerat Tersangka Pembunuhan Vina

Next Post

KPU Kaji Kans Buka Lagi Pencalonan Independen Pilkada Imbas Putusan MA

Next Post
KPU Akan Atur Batasan Doorprize dalam Kampanye Pemilu

KPU Kaji Kans Buka Lagi Pencalonan Independen Pilkada Imbas Putusan MA

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Terbaru

Bupati Al-Farlaky Dukung Pengembangan Pasar Simpang Ulim

Bupati Al-Farlaky Dukung Pengembangan Pasar Simpang Ulim

22/09/2025
Sembilan Terpidana Qanun Jinayah Dieksekusi Cambuk di Banda Aceh

Sembilan Terpidana Qanun Jinayah Dieksekusi Cambuk di Banda Aceh

22/09/2025
Kebakaran Landa Tiga Kecamatan di Aceh Barat, 8,8 Hektare Lahan Hangus

Kebakaran Landa Tiga Kecamatan di Aceh Barat, 8,8 Hektare Lahan Hangus

22/09/2025
HT. Ibrahim Ajak Keuchik di Aceh Besar Membangun Desa dengan Kesadaran HAM

HT. Ibrahim Ajak Keuchik di Aceh Besar Membangun Desa dengan Kesadaran HAM

22/09/2025
Pengusaha Malaysia dan PEMA Bahas Rencana Ekspor Impor Via Krueng Geukuh-Penang

Pengusaha Malaysia dan PEMA Bahas Rencana Ekspor Impor Via Krueng Geukuh-Penang

22/09/2025

Terpopuler

LSM Bina Aneuk Nanggroe Minta Aparat Audit Penggunaan Dana Hibah KONI Pidie

LSM Bina Aneuk Nanggroe Minta Aparat Audit Penggunaan Dana Hibah KONI Pidie

21/09/2025

Nyan, KONI Gandeng PSSI Selenggarakan Piala Bupati Pidie

Ketua MPO Iskada Meninggal Dunia

Pengusaha Malaysia dan PEMA Bahas Rencana Ekspor Impor Via Krueng Geukuh-Penang

Ketua DPRK Apresiasi Langkah Cepat Polresta Banda Aceh Mengejar Pelaku

  • Home
  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber

© 2022 atjehwatch.com

No Result
View All Result
  • Nanggroe
    • Lintas Barat Selatan
    • Lintas Tengah
    • Lintas Timur
      • Nasional
  • Internasional
  • Saleuem
  • Feature
  • Olahraga
  • Sejarah
  • Sosok
  • Opini
  • Cerbung
  • Foto
  • Video

© 2022 atjehwatch.com