BANDA ACEH – Ratusan massa yang mengatasnamakan sebagai Pembela Ulama Ustadz Abdul Somad (UAS), menggelar aksi unjuk rasa usai shalat Jum’at dihalaman Mesjid Raya Baiturrahman, Banda Aceh.
Gabungan massa yang terdiri dari kalangan teungku-teungku dayah, santri, FPI, pemuda dan mahasiswa, serta Ormas Islam itu meminta agar jangan dipermasalahkan lagi terkait kasus pelaporan UAS beberapa waktu lalu.
Aksi tersebut dalam rangka memberi dukungan untuk UAS yang didiskriminasi.
Massa yang kebanyakan anak-anak berseragam putih itu, berdiri berbaris di depan masjid raya.
Aksi yang mendapat pengawalan aparat kepolisian itu menarik perhatian pengguna jalan.
Tampil beberapa orator dari berbagai perwakilan lembaga. Salah satu diantaranya yaitu, M Zubir dari perwakilan Yayasan Advokasi Rakyat Aceh (YARA) manyampaikan bahwa, pihaknya sudah melihat delik aduan yang disampaikan beberapa pihak terhadap UAS.
“Kami sudah melihat dari kacamata hukum, itu tidak ada delik pidananya. Beliau menyampaikan ceramah di dalam masjid, bukan di tempat umum,” kata Zubir, Jum’at (23/8/2019).
Zubir pun lantas menyinggung sejumlah kasus penistaan agama yang pernah dilaporkan ke Polri, tetapi tak ada proses lanjut. Bahkan ada yang dihentikan proses penyelidikannya.
“Sampai saat ini tidak diproses kasus penistaan agama yang dilakukan oleh Sukmawati, Guntur Romli, Ade Armando, dan Abu Janda. Semuanya tidak diproses hukum,” tegas Zubir.
Untuk itu, pihaknya meminta kepada aparat penegak hukum untuk bisa adil dalam menangangi kasus penistaan agama.
“Ini agar rakyat bisa mendapatkan rasa keadilan, karena aparat telah mempertontonkan ketidakadilan. Ini adalah kemungkaran yang menjadi sebab Indonesia panen musibah,” tandasnya.
Seperti diketahui, UAS dilaporkan ke Markas Kepolisian Resor Sikka di Nusa Tenggara Timur (NTT) oleh Forum Komunikasi Alumni (Forkoma) PMKRI dan Perhimpunan Mahasiswa Katolik Republik Indonesia (PMKRI) Cabang Maumere, Sabtu (17/8).
Pelapor menilai UAS menistakan lambang agama berupa salib dan patung Yesus. Tudingan ini didasari video ceramah UAS yang direkam tiga tahun lalu di Masjid An-Nur Pekanbaru, Riau.
Ulama kondang UAS menjelaskan bahwa ceramahnya mengenai salib dan patung yang videonya viral di media sosial adalah penjelasan yang disampaikan khusus internal umat Islam.
Selain itu, ceramahnya tersebut dilakukan secara tertutup.
UAS menyampaikan bahwa ceramahnya yang viral itu ia sampaikan di Masjid Agung An-Nur, Pekanbaru, Riau, sekitar tiga tahun lalu.
UAS menjelaskan bahwa penjelasannya mengenai patung itu adalah jawaban atas pertanyaan jamaah, dimanas UAS menjelaskan mengenai aqidah umat Islam.
“(Saat itu) saya sedang menjelaskan aqidah seorang Muslim,” jelas UAS di kantor Majelis Ulama Indonesia (MUI) Pusat, Jakarta Pusat, Rabu (21/08/2019), didampingi sejumlah pengurus MUI pusat.
Pantauan Atjehwatch.com, usai menggelar aksi di depan Mesjid Raya Baiturrahman, massa aksi bergerak menuju ke Kantor Gubernur Aceh. Dilaporkan bahwa massa juga akan menggelar aksinya disana.[]