KUTACANE – Dialog Forum yang digelar Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Aceh menyimpulkan, posisi Aceh Tenggara yang berada di perbatasan perlu perkuat koordinasi menanggulangi potensi konflik, terutama yang harus menjadi fokus, keberadaan lingkungan yang dapat menaikan ekonomi masyarakat.
“Masyarakat Aceh Tenggara perlu lahan,” kata peserta Dialog Forum di Aula kantor bupati Aceh Tenggara, Kutacane, Rabu (4/9/2019).
Disebutkan, kondisi itu saat ini menjadi potensi konflik karena lahan Hutan Lindung yang semakin merapat dengan lahan milik masyarakat.
Acara tersebut menghadirkan pembicara dari Forum Koordinasi Pencegahan Teroris (FKPT) Aceh Arif Ramdan, Forum Kewaspadaan Dini Masyarakat (FKDM) Jauhari Ilyas, Kabid Pencegahan konflik Kesbangpol Aceh Halim Perdana Kesuma, dan Kepala Kesbangpol Aceh Tenggara Hamidin Karo-Karo.
Pada dialog, peserta lebih menekankan tentang perberdayaan lahan untuk ekonomi rakyat, jangan sampai Rakyat Aceh Tenggara hanya menjadi penonton dan diatur-atur, sementara rakyat butuh kebun atau bertani untuk kehidupan keluarganya.
“Pemahaman itu perlu diwaspadai melalui koordinasi, agar jangan menjadi konflik yang melebar, dan permasalahan sebenarnya bisa sampai kepengambil kebijakan” kata Kabid Pencegahan Konflik Kesbangpol Halim Perdana Kesumah.
Sementara Arif Ramdan dari FKPT menekankan, kondisi itu jangan sampai menjadikan cara berfikir radikal, yang cenderung menanamkan permusuhan.
“Jangan sampai semua kebijakan menjadi salah, dan jangan sampai memaksa kehendak, perlu dijaga cara berfikir agar dapat terhindar dari cara berfikir yang berkonflik,” kata Arif Ramdan.
Jauhari Ilyas dari Forum Kewaspadaan Dini Masyarakat (FKDM) menyebut, perlu ada partisipasi dari masyarakat dan pemerintah untuk mebentuk forum “deteksi” karena itu diatur dalam Peraturan Menteri Dalam Negeri, sehingga perlu melibatkan para tokoh untuk berada dalam satu forum pemantauan.
“Syukurlah ternyata di Aceh Tenggara forum-forum sudah berjalan dan aktif. kita harapkan ini menjadi cepat dalam pendeteksian persoalan yang muncul dari daerah,” kata Jauhari Ilyas.
Hadir pada cara Dialog Forum Kabid Penanganan Konflik dan Kewaspadaan Kesbangpol Aceh Tenggara Sumiati, tokoh masyarakat, tokoh pemuda, dan undangan lainnya.[]