ATJEHWATCH.COM – KONTAK tembak antara kepolisian dengan kelompok Abu Razak meletus di Keude Trieng Gadeng, Kamis sore, (19/9/2019). Kisah Abu Razak pun berakhir di negeri keripik mulieng itu. Siapa Abu Razak?
Nama Abu Razak tenar pada September 2017 lalu. Ia berhasil melarikan diri dari Lapas Kelas II A, Lhokseumawe. Abu Razak berhasil lolos setelah mengelabui petugas piket.
Abu Razak ditangkap karena terlibat dengan kelompok Din Minimi. Kepada public, ia memperkenalkan diri dengan nama Tun Sri Muhammad Azrul Mukmin Al Kahar atau Abu Razak, 53 tahun.
Rekaman video yang menampakan pria berkulit sawong matang itu dengan gamis putir serta bersorban sempat menghebohkan public Aceh.
Berdasarkan data yang diperoleh Atjehwatch.com, keberadaan Abu Razak mulai kembali terlacak sejak 12 September 2019 lalu.
Dimana, pada Minggu 15 September 2019 sekira pukul 15.00 WIB, datang ke Polsek Samalanga, atas nama Baital bin Umar, 42 Tahun, pekerjaan wiraswasta yang melaporkan bahwa dirinya telah menjadi korban penipuan sekaligus perampokan yang dilakukan oleh 7 orang pelaku bersenjata di Gampong Ie Rhob Timu, Kecamatan Simpang Mamplam, Kabupaten Bireuen.
Berdasarkan pengakuan Baital, pada Kamis 12 September 2019 sekira pukul 14.00 WIB, dirinya bertemu dengan Taufik bin Ruli, 27 Tahun pekerjaan wiraswasta, asal Simpang Keutan Bayeun, Nurussalam, Kabupaten Aceh Timur.
Keduanya berjanji untuk melihat lokasi kebun yang akan dijual di desa Ie Rhoep Timu. Namun sesampainya di simpang Ie Rhob, Taufik ternyata menghubungi seseorang untuk datang menunjukan lokasi kebun yang akan dijual.
Selanjutnya sambil menunggu orang yang akan menunjukan lokasi kebun yg akan dijual, korban dan Taufik istirahat di gubuk yang berlokasi di gunung Bukit Cerana.
Kemudian saat istirahat di gubuk yang berlokasi di gunung bukit cerana tiba-tiba datang 7 laki-laki, dua menggunakan senjata api laras panjang Jenis Ak 47, 3 orang menggunakan senjata api laras pendek. Kemudian korban dipukul dan mengancam agar korban menyerahkan handphone dan tas yang berisi uang tunai Rp.20 juta serta dompet yang berisikan ATM BRI dan menanyakan nomor PIN ATM.
Setelah korban menyebutkan nomor PIN ATM, kemudian salah seorang pelaku pergi ke ATM yang ada di wilayah Kecamatan Samalanga, dan Kecamatan Simpang Mamplam Kabupaten Bireuen untuk mengambil uang yang ada di ATM korban.
Setelah pelaku berhasil mengambil uang di ATM yang diperkirakan lebih kurang Rp.10 juta, beberapa orang pelaku mengantar korban ke Gampong Simpang Mamplam dengan menggunakan sepeda motor milik korban, dengan terlebih dahulu mengancam korban agar tidak melaporkan kejadian tersebut ke orang lain polisi.
Dari peristiwa ini, personil Sat Intelkam memperlihatkan beberapa foto DPO KKB Polda Aceh kepada korban. Korban menyatakan mengenali foto yang diperlihatkan tersebut adalah dua dari tujuh pelaku yang melakukan perampokkan terhadap dirinya. Dua yang dikenali adalah Abu Razak (AR) dan dan Wan Neraka.
Setelah adanya laporan ini, polisi melakukan upaya penangkapan terhadap pimpinan Abu Razak pada Senin 8 pukul 17.30 WIB, bertempat di dusun Blang Phon, Gampong Suka Mulia, Kecamatan Lembah Seulawah, Aceh Besar, namun Abu Razak berhasil melarikan diri dan lolos dari upaya penggrebekan.
Berdasarkan pantauan polisi, posisi lokasi terakhir kelompok Abu Razak diketahui di di wilayah antara Polres Aceh Timur dan Aceh Utara.
Kamis sore, polisi terlibat kontak tembak dengan kelompok Abu Razak Cs di Keude Trieng Gadeng. Abu Razak pun menghembuskan nafas terakhir.[]