JAKARTA – Presiden Joko Widodo (Jokowi) enggan menanggapi penangkapan terhadap dua aktivis Hak Asasi Manusia (HAM) Dandhy Dwi Laksono dan Ananda Badudu yang dilakukan oleh Polda Metro Jaya. Jokowi memilih langsung mengakhiri wawancara saat diminta tanggapannya atas penangkapan tersebut.
Jokowi awalnya berbicara soal tewasnya dua mahasiswa Universitas Halu Oleo, Himawan Randy (21) dan Muh Yusuf Kardawi (19). Mereka berdua terlibat bentrok dengan polisi saat demonstrasi di depan Gedung DPRD Sulawesi Tenggara.
Ia lantas meminta Kapolri Jenderal Tito Karnavian untuk menginvestigasi tewasnya dua mahasiswa usai bentrok dengan aparat kepolisian.
Kemudian mantan wali kota itu menyampaikan penanganan gempa bumi yang melanda Ambon, Maluku. Jokowi mengatakan terdapat 23 orang meninggal, ratusan luka-luka, dan ribuan masyarakat mengungsi akibat gempa di Ambon.
Selepas itu, Jokowi masih mau menjawab terkait langkah evaluasi terhadap Kapolri lantaran dua mahasiswa tewas saat demo. Ia juga masih merespons ketika ditanya perihal instruksinya yang tak dijalankan mengingat dua mahasiswa tewas.
Namun, ketika ditanya terkait penangkapan terhadap dua aktivis, Dandhy dan Ananda Badudu, Jokowi mempersilakan Menteri Sekretaris Negara Pratikno untuk menjawab. Presiden terpilih itu langsung meninggalkan lokasi wawancara di depan Masjid Baiturrahim, Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta.
Pratikno kemudian ditanya terkait penangkapan dua aktivis itu, padahal Jokowi mengatakan bahwa memiliki komitmen menjaga demokrasi di Indonesia. Pratikno hanya menjawab bakal mengomunikasikan hal tersebut kepada Tito Karnavian.