Jakarta – Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) memaparkan evaluasi Pemilu 2019 dan tantangan yang dihadapi saat Pilkada 2020. Bawaslu memastikan Pilkada 2020 akan menghadapi sejumlah tantangan salah satunya politik uang.
“Ya kalau tantangan tersendiri ini kan dilakukan pilkada yang dalam jumlah besar, dari 514 kabupaten kota ini sudah separuhnya ya (ikut Pilkada),” kata Ketua Bawaslu, Abhan kepada wartawan di Media Center Bawaslu, Thamrin, Jakarta Pusat, Selasa (15/10/2019).
Abhan mengatakan sebanyak 270 kabupaten kota akan menyelenggarakan serentak Pilkada 2020. Dia berharap ketegangan yang terjadi saat Pemilu 2019 tidak terbawa sampai ke daerah-daerah.
“Kedua ini kan hampir habis selesai pemilu nasional langsung Pilkada, jadi mudah-mudahan persoalan beda pendapat Pilpres sudah selesai, ini jadi tantangan kami untuk di pilkada 2020 itu,” ucap Abhan.
Abhan juga menegaskan masih ada politik uang saat Pilkada 2020. Karena itu, Bawaslu mengajak masyarakat dan Parpol untuk mengurangi politik uang pada Pilkada 2020.
“Tantangan kami masih seputar persoalan politik uang dan sebagainya juga masih harus bisa kita selesaikan dan awasi secara maksimal agar tidak terjadi banyak politik uang, hal yang tidak bisa dipungkiri itu yang bisa kita katakan semaksimal mungkin agar politik uang ini tidak masif, dan kalau bisa diminimalisir lah, di zero kan agak susah ya,” ujar Abhan.
“Paling tidak dimulai dari parpol juga kan, saya katakan tadi ajukan orang-orang yang baik, yang punya aksesibilitas publik ya, orang bisa baik dan memamg diterima publik kan tinggal kampanye kampanye yang wajar aja lah, tidak usah money politik. dan juga ini publik masyarskat juga harus jadi pemilih yang rasional dan berintegritas,” lanjut Abhan.