REDELONG – Tren radikalisme dinilai semakin menguat di Indonesia. Untuk mencegah hal ini dibutuhkan penguatan konsep bela negara agar denyut nasionalisme pemuda terus terjaga.
“Karena mimpi Indonesia maju harus didukung penguatan paham kebangsaan dan bela negara,” kata akademisi Unsyiah, Dr. Rusli Yusuf M.Pd, dalam dialog dengan 100 pemuda di Bener Meriah, Rabu 23 Oktober 2019.
Kata mantan wakil rektor III Unsyiah ini, tentu memaksimalkan potensi bangsa lewat konsep bela negara harus digalakkan demi penguatan dan perwujudan mimpi besar Indonesia maju sesuai pidato presiden.
“Hari ini kita berada pada level krisis multidimensi, maka tidak ada jalan lain untuk memperbaiki keadaan ini selain melalui pendidikan nilai, dengan prasyarat utamanya adalah stabilitas sosial-politik di tingkat grassroots atau akar rumput, yang dijamin secara kolektif,” kata Dr. Rusli.
“Sebagai bangsa yang besar dan multikultural, kita sangat wajib memahami secara mendalam nilai-nilai perekat kebangsaan, sehingga kohesi sosial dapat terbangun secara kuat. Dengan demikian, krisis yang kita alami dapat diperbaiki secara bersama dan berkelanjutan.”
Dialog ini berlangsung di gedung Empu Beru Komplek Perkantoran Bener Meriah. Acara ini turut dihadiri petinggi SKPD setempat serta dibuka oleh Bupati Teungku Sarkawi.
Selain Dr. Rusli, juga hadir sebagai Dr. Saiful Usman. M.Si dan dari Kodim 0106 Aceh Tengah/Bener Meriah yang disampaikan oleh Mayor (INF) Samsirmas mewakili Dandim 0106 Letkol (INF) Hendry Widodo.