BIREUEN – Peneliti Aceh Dr.Mukhlisuddin Ilyas, M.Pd., mengatakan isu politik yang paling banyak dibahas saat ini adalah masalah pilkada dan pilpres, namun soal dana desa ternyata menjadi isu politik paling besar ditingkat Kabupaten/kota.
“Politik dana desa paling dominan dalam kontek penyebab konflik di Aceh, dan Isu pilitik pilkada dan pilpres menjadi tolak ukur untuk menjadi perhatian semua pihak,” kata Dr. Mukhlisuddin Ilyas pada acara Lokakarya Hasil Kajian Tinjauan Capaian Penanganan Konflik tahun 2019 di kabupaten Bireuen yang digelar Kesbangpol Aceh di Aula Setdakab lama, Bireuen, Rabu 23 Oktober 2019.
Penelitian penanganan konflik yang difasilitasi Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Aceh tahun 2018 dilakukan oleh dua peneliti Aceh, yakni Dr. Mukhlisuddin Ilyas dan Dr. Kamaruzzaman Bustamam Ahmad, yang juga menjadi narasumber pada kajian tersebut.
Mukhlis menyebut selain masalah politik Pilkada/Pilpres dan politik Dana Desa, Isu Sosial yang mencuat terkait konflik lahan Barat Selatan Aceh dan Konflik Tambang di daerah Barat Selatan dan wilayah Tengah.
“Secara umum konflik sosial adalah masalah lahan dan Tambang. Ini harus menjadi perhatian semua pihak. Pemerintah telah ikut bekerja menyelesaikannya, namun masih perlu dorongan dari semua komponen masyarakat,” ujar Mukhlisuddin Ilyas.
Mukhlisuddin menyebut juga konflik ekonomi, yang mencuat kepermukaan adalah masalah narkoba karena dalam setiap diskusi yang dilakukan soal narkoba selalu muncul.
“Masalah Narkoba selalu muncul disetiap diskusi konflik ekonomi. Narkoba sangat Ini sangat mendominasi. Kemiskinan ini sesuatu yang dekat dengan masyarakat Aceh, namun ternyata setelah kita lihat narkoba ini menjadi akar konflik kemiskinan,” jelas Mukhlis.
Selain itu–lanjut Mukhlis masih ada sumber konflik lainnya seperti isu agama yang belum selesai, soal kombatan juga belum selesai sehingga isu kombatan masih menjadi ruang isu konflik di Aceh.
Hadir pada acara tetsebut komponen masyarakat Bireuen, Mahasiswa, kalangan, LSM, dan tokoh Agama, serta perwakilan BIN dan BAIS.
Acara dibuka kepala Kesbangpol Bireuen Zaldi, AP, S.Sos, MSM mewakili Bupati Bireuen.[]