Bangkok – Raja Thailand memecat enam pejabat senior istana atas “tindakan jahat” mereka. Demikian diumumkan pihak istana kerajaan Thailand, beberapa hari setelah sang Raja mencabut semua gelar yang disandang selirnya karena “tidak setia”.
Pada Rabu (23/10) waktu setempat Raja Maha Vajiralongkorn memecat enam pejabat tinggi istana, termasuk seorang perawat di layanan penjaga kamar tidur” dan seorang dokter hewan. Demikian menurut dua pengumuman terpisah yang dirilis oleh Royal Gazette yang merupakan corong istana.
“Mereka telah dengan parah melanggar tindakan disipliner atas tindakan jahat mereka dengan mengeksploitasi posisi resmi mereka untuk keuntungan mereka sendiri atau orang lain,” demikian disampaikan Royal Gazette seperti dilansir kantor berita AFP, Kamis (24/10/2019).
Tidak disebutkan lebih detail mengenai tindakan jahat yang dimaksud. Juga tidak disebutkan identitas keenam pejabat istana yang dipecat itu.
Sebelumnya, secara mengejutkan, pada Senin (21/10), pihak Istana Kerajaan mengumumkan bahwa gelar ‘Chao Khun Phra’ atau Selir Kerajaan dicabut dari Sineenat Wongvajirapakdi yang berumur 34 tahun, karena “tidak setia pada Raja” serta “bertindak menentang penunjukan Ratu (Suthida) … demi ambisinya sendiri”.
Diketahui bahwa Suthida dinobatkan sebagai ratu pada Mei lalu, dan menjadi istri keempat Raja Vajiralongkorn.
“Tindakannya menunjukkan bahwa dia tidak menghormati raja dan tidak memahami tradisi kerajaan … tindakannya menguntungkan dirinya sendiri,” demikian pernyataan Istana seperti dilansir The Guardian, Selasa (22/10/2019), seraya menambahkan bahwa dia berusaha meningkatkan posisinya agar menjadi sama dengan Ratu Suthida.
Sineenat yang dikenal dengan nama panggilannya Koi — mendapat gelar Selir Kerajaan di hari ulang tahun ke-67 Raja Maha Vajiralongkorn pada 28 Juli lalu, pertama kalinya dalam hampir satu abad, seorang raja Thailand memiliki selir.