PEUREULAK — Kasus oknum dewan berinisial SAG yang diduga ditangkap polisi karena narkoba mendapat sorotan pro kontra di Aceh Timur.
“Kita menyayangkan apabila kasus yang menimpa SAG ini merupakan sebuah jebakan, kan belum ada buktinya,” ujar Yunan, pemerhati social, saat dikonfirmasi atjehwacth melalui WhatsApp, Sabtu 26 Oktober 2019.
Sebelumnya, di media massa lain, Yunan Nasution juga menilai Yusmadi, ketua LAN Aceh Timur, latah dan sedang mencari panggung terkait statemen tentang oknum DPRK yang tertangkap sabu, di atjehwatch.
Terkait perkataan Yunan, Masri,SP, aktivis anti korupsi menilai bahwa statment tersebut sangat tendesius. Ini karena menurutnya sebagai aktivis, Yunan tidak pantas menuding aktivis lain yang gencar mensuarakan pencegahan dan pemberantasan narkoba.
“Apalagi yang di sampaikan oleh Ketua LAN Aceh Timur berdasar kutipan pemberitaan yang sudah viral di sejumlah media,” ujar Masri.
Seharusnya, kata Masri, semua pihak sama-sama mendesak Polres Aceh Timur untuk mempublikasi secapatnya terkait status penangkapan tersebut agar tidak menjadi bola liar dalam masyarakat.
“Apalagi oknum yang diamankan merupakan pejabat negara dan diduga oknum anggota DPRK Aceh Timur yang baru saja dilantik. Jadi sangat wajar masyarakat dan aktivis anti narkoba reaktif,” ujarnya.
“Jadi saudara Yunan dalam memberikan statmen, harus berpikir realistis dan bijak, bukan hanya dilihat dari sisi normatif hukum saja. Tapi ada sisi lain juga menjadi pertimbangan, aspek krisis kepercayaan, kegelisahan dan kemarahan masyarakat melihat massive nya penggunaan dan peredaran narkoba, bukannya terjadi pada masyarakat biasa, tapi juga kalangan pejabat, ” kata Masri. []
Laporan Irwansyah