TAMIANG– Taman Bacaan Masyarakat (TBM) RUMAN Aceh kembali menghadirkan pojok baca gratis. Kali ini dalam rangka memeriahkan peringatan Hari Aksara Internasional (HAI) ke-54 Provinsi Aceh yang digelar di Kuala Simpang, Aceh Tamiang pada 22-25 Oktober.
Puluhan buku disediakan TBM RUMAN (Rumah Baca Aneuk Nanggroe) Aceh bagi masyarakat yang berkunjung ke stand Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Banda Aceh.
Ketua TBM RUMAN Aceh, Fadillah Islami Chaniago menuturkan, pihaknya telah menghadirkan pojok baca gratis pada momen HAI Provinsi Aceh sejak 4 tahun lalu.
“Anak-anak merupakan pengunjung terbanyak pada setiap event HAI. Karenanya, kita hadirkan bacaan berkwalitas penuh gambar dan warna. Juga kita hidangkan bacaan buat orang tua yang menemani buah hati mereka,” ujar Fadil.
Bacaan yang dibawa RUMAN Aceh, imbuh Fadil selanjutnya merupakan koleksi andalan. Seperti, 15 jilid “Ensiklopedia Bocah Muslim”, 17 jilid “Balita Berakhlak Mulia”, 16 jlid “Muhammad Teladanku”, 3 jilid besar “Ensiklopedia Kebudayaan Aceh” dan lainnya.
“Untuk kategori bacaan umum, Enskilopedia Kebudayaan Aceh menjadi yang paling banyak dibaca kali ini. Sedangkan kategori anak, serial Balita Berakhlak Mulia dan Muhammad Teladanku,” kata Fadil.
RUMAN Aceh juga menyediakan paper bag (tas kertas) putih dan pena warna warni faber castel bagi anak-anak yang berkunjung. Mereka bisa menggambar dan mewarnai dengan bebas. Tak pelak, hal ini semakin memeriahkan suasana di pojok Baca.
Aru Susanti, salah seorang pengunjung yang datang bersama keluarganya mengungkapkan ekspresi kebahagiaan ketika berada di pojok baca gratis RUMAN Aceh.
“Pojok bacanya mantap habis. Ini menjadi stand favorit anak kami. Dengan adanya pojok baca begini, anak-anak teralihkan dari bermain gadget. Pokoknya keren dah pojok bacanya. Terima kasih RUMAN Aceh,” kata Ari tertawa riang.
Hal senada diungkapkan Fatma, istri mantan Datuk, panggilan untuk geuchik atau kepala desa di Tamiang.
“Sat cucu saya menggambar dan mewarnai, ibunya membacakan buku. Sedangkan saya membaca Ensiklopedia Kebudayaan Aceh yang menguraikan banyak hal yang belum pernah saya ketahui sebelumnya”, ungkap Fatma tersenyum.
Pada saat beramaan, Ketua PKBM (Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat) RUMAN Aceh, Rizky Sopya menampilkan beragam kreasi handicraft yang dibuat dari limbah seperti kaleng susu dan kain perca.
“Kepada para pengunjung kita sampaikan bahwa kita bisa mengubah limbah menjadi produk yang menghasilkan rupiah. Dompet make up dan tempat jarum pentul yang kita tampilkan ini adalah contohnya”, ujar Rizky yang tahun lalu meraih peringkat ke 7 nasional pada ajang yang digelar KEMENDIKBUD di Pontianak dengan produk handycraft tersebut.[]