BANDA ACEH – Menteri Agama (Menag) Republik Indonesia, Fachrul Razi, mengajak seluruh umat muslim khususnya di Aceh untuk meneladani sifat kesabaran Rasulullah Muhammad SAW. Ia mengatakan, kesabaran merupakan kunci kesuksesan Nabi dalam membangun ajaran Islam di dunia.
“Nabi selalu membalas dengan kebaikan, meskipun ada yang memusuhi dan menzalimi beliau,” ujar Menteri Agama saat menghadiri Peringatan Maulid Rasulullah di Universitas Syiah Kuala, Banda Aceh, Minggu, (17/11).
Turut hadir juga, Pelaksana Tugas Gubernur Aceh Nova Iriansyah, Pangdam Iskandar Muda Mayjen TNI Teguh Arief Indratmoko, Rektor Unsyiah Syamsul Rizal, Para Rektor perguruan tinggi lainnya,Ketua Ikatan Alumni Unsyiah Sulaiman Abda, Kadis PUPR Aceh,Kadis Perkim Aceh, Kadis Pengairan Aceh, Dir RSUZA dan Kepala Biro Humas dan Protokol Setda Aceh Muhammad Iswanto, serta sejumlah mantan Rektor.
Fachrul Razi mencontohkan saat nabi berhijrah dan berdakwah ke Thaif, di sana Rasulullah ditolak dan dilempar batu sampai ada bagian tubuh Rasulullah terluka. Saat itu, lanjut dia, Malaikat Jibril menawarkan kepada Nabi untuk membinasakan kaum Thaif. Namun, Nabi Muhammad SAW menolak tawaran Jibril dan memilih mendoakan kebaikan bagi mereka.
“Pada umumnya jika kita mendapati fakta itu, maka kita memilih untuk membinasakan, tapi jika mengikuti teladan Rasulullah maka minimal mendoakan kebaikan bagi mereka,” kata Fachrul Razi.
Selain sabar, kata Fachrul Razi, Rasulullah juga merupakan sosok yang penuh kasih sayang bagi seluruh manusia tanpa memandang keyakinan.
“Kisah yang paling populer, kita pahami bersama setiap kali Rasulullah melewati rumah seorang Yahudi, beliau selalu menerima kotoran dan ludah. Namun, suatu ketika yahudi tersebut berhenti melakukan itu karena sakit, tapi Rasulullah memilih menjenguknya, dan Yahudi tersebut merasa sangat menyesal,” ujarnya.
Selain itu, Putra Aceh tersebut juga mengajak seluruh masyarakat Aceh untuk lebih terbuka dengan segala saran dan pendapat orang lain. Ia mengatakan, sejumlah perang besar dapat dimenangi oleh kaum muslimin dikarenakan Rasulullah mau menerima dan terbuka dengan saran pendapat sahabat sekitarnya.
“Perang Badar merupakan perang terbesar umat Islam dibawah pimpinan Rasulullah. Saat itu Rasulullah disarankan oleh seorang sahabat untuk mengganti posisi pasukan, sebab menurut sahabat tersebut ia lebih menguasai wilayah medan tempur. Oleh Rasulullah mengikuti saran itu, dan Alhamdulillah kaum muslim mendapat kemenangan,” kata Fachrul Razi.
“Yang ingin saya sampaikan, kalau kita pemimpin kita harus terbuka terhadap saran yang tujuannya baik,” tuturnya.
Fachrul Razi mengatakan, umat muslim patut untuk mensyukuri atas diutusnya Nabi Muhammad sebagai Rasul mereka. Sebab keteladanan yang dilakukan Nabi, tidak hanya bisa diikuti oleh umat Islam saja tapi juga seluruh manusia di muka bumi.
Senada dengan Menag, Pelaksana Tugas Gubernur Aceh, Nova Iriansyah, juga mengajak seluruh masyarakat untuk meneladani seluruh aspek kehidupan Rasulullah dalam bersikap dan meniti kehidupan sehari-hari.
“Tujuan kita memperingati kelahiran beliau, bukan hanya sekedar mengenang sosok beliau, melainkan juga menjadi upaya kita bersama untuk mengevaluasi dan menginstropeksi diri sendiri, sejauhmana kita telah meneladani seluruh aspek kehidupan beliau,” kata Nova.
Nova berharap, perayaaan hari kelahiran Rasulullah jangan disikapi sebagai perayaan seremonial semata. Tapi, maulid harus menjadi momentum menghayati kehidupan Rasulullah sebagai motivasi untuk terus berbuat yang terbaik, termasuk bagaimana tetap menjaga ukhuwah dan tali persaudaraan.
“Mari kita terus perkuat persatuan dan kekompakan, demi tujuan dan kemashlahatan yang lebih besar, yaitu menuju kesejahteraan dan kemakmuran Aceh di bawah lindungan rahmat dan ridha Allah SWT,” ujar Plt Gubernur.
Sebagai kepala Pemerintah Aceh, ujar Nova, ia telah mencanangkan bahwa tujuan pembangunan Aceh adalah untuk terwujudnya Aceh yang damai dan sejahtera melalui pemerintahan yang bersih, adil dan melayani. Untuk meraih tujuan tersebut, ia meminta dukungan semua pihak , termasuk dukungan ulama dan kampus Universitas Syiah Kuala.
“Dukungan tersebut tentunya juga memiliki banyak bentuk, antara lain dengan senantiasa menjaga ketertiban dan kedamaian, memberikan masukan-masukan yang baik terhadap jalannya pembangunan, serta taat dan patuh terhadap peraturan perundang- undangan yang telah ditetapkan,” kata Plt Gubernur.
Sementara itu, Rektor Unsyiah Syamsul Rizal, mengatakan penyebab negara yang mayoritas muslim belum maju adalah karena tidak mengedepankan karakter yang baik. Padahal, kata dia, Rasulullah merupakan sosok teladan dari kaum muslim yang berperilaku begitu baik serta bermanfaat untuk seluruh alam semesta.
Syamsul Rizal mencontohkan, negara-negara Eropa, Jepang dan negara-negara maju lainnya semua sangat menjunjung tingggi ketertiban.
“Mungkin tidak semua dari perilaku Nabi mampu kita ikuti, namun jika sebagian kecil saja sikap Nabi dapat kita ikuti, maka kita akan mendapatkan hidup yang lebih baik,” kata Syamsul. []