Jakarta – Pada Ahad Michael Bloomberg resmi mengumumkan pencalonan diri dalam nominasi Partai Demokrat untuk bersaing dengan Donald Trump dalam pilres AS 2020.
Konglomerat, miliarder, dan mantan wali kota New York itu memaparkan pencalonan dalam situs kampanyenya, menyuarakan diri sebagai calon dengan visi moderat, serta sebagai penggerak dan bukan orang yang cuma bicara.
“Saya mencalonkan diri sebagai presiden untuk mengalahkan Donald Trump dan membangun kembali Amerika. Kita tidak sanggup kena imbas empat tahun atas tindakan Presiden Trump yang ceroboh dan tidak etis,” tulis Bloomberg, seperti dikutip dari CNN, 25 November 2019.
Pencalonan Bloomberg pada akhir tahun 2020 dan juga dengan uang berlimpah yang dapat dihabiskannya untuk mendanai kampanye, menambah tingkat ketidakpastian baru dalam kontestasi yang kini berjalan kurang dari tiga bulan sebelum pemungutan suara pertama dimulai. Dalam beberapa hari terakhir ada sedikit keraguan bahwa dia akan mencalonkan diri.
Bloomberg, yang mengatakan awal tahun ini bahwa dia tidak akan mencalonkan diri, membalikkan keputusannya karena dia tidak berpikir ada kandidat di Partai Demokrat saat ini yang dapat mengalahkan Trump November mendatang, menurut pengakuan beberapa orang yang dekat dengan mantan wali kota itu. Hal itu termasuk mantan Wakil Presiden Joe Biden, yang popularitasnya dilihat Bloomberg telah memudar dalam pemungutan suara Iowa dan tengah berjuang menggalang dana.
Bloomberg, seorang mantan Republikan yang telah menyatakan keberatan karena visi partainya telah menyimpang, mengatakan bahwa ia akan menawarkan opsi pragmatis kepada para pemilih dalam kampanye untuk menggeser presiden yang menurutnya, mewakili ancaman eksistensial terhadap negara dan nilai-nilai Amerika.
“Mengalahkan Donald Trump – dan membangun kembali Amerika – adalah perjuangan yang paling mendesak dan penting dalam hidup kita. Dan saya akan berjuang secara total,” kata Bloomberg. “Saya menawarkan diri saya sebagai pelaku dan pemecah masalah – bukan pembicara. Dan seseorang yang siap menghadapi pertarungan yang sulit – dan menang.”
Pencalonan dadakan Bloomberg telah mengguncang pemilihan kandidat Demokrat yang. Dia telah mengejutkan para pesaing Demokratnya dengan memesan hampir US$ 35 juta, sekitar Rp 500 miliar, untuk iklan televisi yang menguraikan biografi dan agenda politiknya.
Bloomberg, 77 tahun, menghadapi hambatan besar untuk memenangkan nominasi Partai Demokrat, dimulai dengan beban politiknya sendiri yang mencakup serangkaian kerumitan bisnis yang rumit, sejarah membuat komentar yang merendahkan tentang perempuan dan pandangannya yang tidak proporsional kepada kaum kulit hitam dan Latin.
Hanya beberapa jam setelah secara resmi memasuki pencalonan pilpres Demokrat tahun 2020, Bloomberg melakukan panggilan telepon sepanjang hari dari New York, menurut seseorang yang dekat dengannya.
Bloomberg bukan kandidat akhir yang ikut nominasi. Mantan Gubernur Massachusetts Deval Patrick juga mengumumkan awal bulan ini bahwa ia juga akan mencalonkan diri untuk nominasi Demokrat.
Dikutip dari New York Times, sebagai pengusaha Bloomberg menghasilkan kekayaan dengan menciptakan teknologi yang digunakan bankir dan pedagang untuk mengakses data pasar. Setelah membangun bisnis informasi keuangan yang sukses, ia beralih ke politik. Dia secara resmi maju untuk menjadi wali kota New York pada tahun 2001. Meskipun terjun sebagai seorang Republikan di kota yang sangat demokratis, Bloomberg memenangkan pemilihan dan terpilih kembali dua kali. Selama masa jabatan kedua ini, Michael Bloomberg beralih partai dan menjadi independen dan mendaftar ulang sebagai Demokrat pada 2018.