BANDA ACEH- Sabtu malam atau nanti malam, Plt Gubernur Aceh, Ir. H. Nova Iriansyah, MT, akan membuka secara resmi even Musabaqah Qiraatil Kutub (MQK) Aceh ke-1 Tahun 2019 di halamajn Mesjid Raya Baiturrahman Banda Aceh.
Kegiatan ini merupakan even terbesar pertama kegiatan ekstra kurikuler dayah yang dilaksanakan Pemerintah Aceh melalui Dinas Pendidikan Dayah Aceh.
Setelah pembukaan di halaman Mesjid Raya Baiturrahman, selanjutnya acara tersebut akan dilangsungkan di Embarkasi Haji Banda Aceh dari 30 November – 3 Desember 2019.
Kepala Dinas Pendidikan Dayah Aceh, H. Usamah El-Madny, menjelaskan bahwa kegiatan pembukaan MQK ini akan diikuti 500 peserta dan official dari 23 kabupaten kota se-Aceh dan insya Allah akan diramaikan 2000 santri plus undangan dan masayarakat lainnya.
Menurut Usamah semua kab/kota telah mengkonfirmasi kehadirannya dan sejak Jumat, 27/11 serta telah mulai melakukan registrasi di Sekretariat Panitia di Komplek Embarkasi Haji Banda Aceh.
Usamah berharap dukungan semua pihak, terutama jajaran civitas akademika dayah yang ada di seluruh Aceh agar kegiatan ini berjalan lancar dan sukses.
“Ini adalah even pertama kegiatan terbesar santri Aceh yang kita fasilitasi atas arahan Bapak Plt Gubernur dalam rangka memberi ruang seluas-luasnya bagi santri Aceh untuk aktualisasi diri dan berekspresi di ruang public,” kata Usamah.
“Kegiatan ini juga sebagai upaya melestarikan dan memperkenalkan lebih jauh dan dalam tradisi intelektual dan akademik di lingkungan dayah yang selama ini tidak banyak diketahui,” ujar Usamah.
Usamah menjelaskan pada even MQK pertama ini akan dimusabaqahkan 10 cabang perlombaan meliputi Cabang Fiqh, Ushul Fiqh, Hadist, Tafsir, Tauhid, Tarikh, Akhlaq, Nahw, Pidato Bahasa Arab dan Pidato Bahasa Indonesia.
Metode MQK ini adalah perlombaan keahliah para santri membaca kita kining atau kitab gundul (tanpa baris). Sebagaimana diketahui Kitab kuning merupakan istilah yang digunakan untuk menyebut kitab-kitab berbahasa Arab. Sejak masa silam, kitab-kitab berbahasa Arab tanpa baris ini ini biasa digunakan dayah sebagai materi pelajaran para santri. Kegiatan MQK ini rutin dilaksanakan di tingkat nasional, dan baru kali ini dilaksanakan secara resmi tingkat Pemerintah Aceh.
Usamah berharap setelah MQK Aceh pertama ini sukses, pada tahun-tahun mendatang Pemerintah kab/kota se-Aceh di masing-masing wilayahnya berkenan memvasilitasi kegiatan MQK, sehingga di samping menyemarakkan kegiatan ini di seluruh Aceh, dukungan Biupati Walikota melaksanakan MQK di kab/kota juga menjadi bagian dari apresiasi Pemerintah kab/kota terhadap lembaga pendidikan dayah dan santri yang selama ini telah banyak berkonstribusi untuk negeri ini.
Dalam rangka menyemarakkan kegiatan santri ini, di samping memperebut piala bergilir Gubernur Aceh, Pemerintah Aceh juga menyediakan hadiah Rp. 1,7 miliar plus tropy.
Pengukuhan Dewan Hakim
Pada saat acara Pembukaan MQK malam ini di halaman Mesjid Raya Baiturrahman Plt Gubernur Aceh juga akan melantik Dewan Hakim MQK Aceh ke-1 Tahun 2019.
“Insya Allah nanti malam Bapak Plt Gubernur akan melantik 30 orang dewan hakim, 10 orang panitera dan 2 orang koordinator dan sekretaris Dewan Hakim,” kata Usamah.
Dalam penjelasannya, Usamah juga memberikan keterangan bahwa Pemerintah Aceh melalui Dinas Pendidikan Dayah Aceh telah menetapkan kegiatan Musabaqah Qiraatul Kutub sebagai kelender tetap Pemerintah Aceh dalam rangka memberikan apresiasi kepada para santri untuk beraktualisasi diri dan berekspresi di ruang publik.[]