LHOKSEUMAWE – Sosok Khalid Ashim ditetapkan sebagai Ketua Partai Gelora untuk DPD Lhokseumawe. Keputusan ini tertuang dalam Surat Keputusan Dewan Pimpinan Wilayah Partai Gelombang Rakyat Indonesia Aceh dengan nomor 010/SKEP/DPW-GLR/11/XI/2019.
Surat keputusan DPW Partai Gelora tertanggal 01 Desember 2019 ini diserahkan bersamaan dengan 24 DPD kabupaten kota yang tersebar di Aceh dalam acara Konsolidasi Wilayah Aceh yang digelar Ahad kemarin. SK ditandatangani Ketua DPW Partai Gelora Aceh Fuady, ST dan Sekretaris DPW Partai Gelora Aceh Mukminan, SE.
Dalam surat yang dibacakan oleh wakil sekretaris umum DPW Gelora Aceh ini juga Yarfuddin Ibrahim sebagai Seketaris Umum, Rima Yusnanda sebagai Bendahara Umum dan dibantu Bidang SDM Daniel Mas serta Sukma Dewi di Bidang Perempuan sebagai pengurus DPD Gelora kota Lhokseumawe periode 2109-2024.
“Partai Gelora Indonesia adalah partai politik baru di Indonesia yang didirikan pada tgl 28 Oktober 2019 bertepatan dengan hari sumpah pemuda. Partai ini didirikan oleh 99 orang yang tersebar di 34 provinsi di Indonesia yang diisi oleh tokoh nasional dan politik yaitu:Anis Matta, Fahri Hamzah, dan Mahfudz Siddiq,” kata Khalid.
Menurutnya, Partai Gelora Indonesia dideklarasikan bertepatan dengan hari pahlawan sebagai momentum untuk mengingatkan bagaimana heroik nya nilai-nilai kepahlawanan dalam mengisi proses demokrasi Indonesia.
Kata Khalid, DPD Gelora lhokseumawe berharap dengan hadir nya Partai Gelora ini dapat memberikan warna baru di dalam perjalanan proses perpolitikan di Indonesia umum nya dan bisa berkolaborasi utuh dengan partai-partai lokal yang ada di Aceh khususnya.
“Karena nya sangat dibutuhkan partisipasi dan dukungan semua pihak terutama masyarakat lhokseumawe untuk dapat bergabung dan berkontribusi utk mengisi pambangunan daerah dengan pemikiran dan gagasan yang strategis tentunya.Dalam waktu dekat ini tentunya kami juga akan melengkapi seluruh struktur yang ada di semua level kecamatan (DPC) agar bisa langsung memenuhi syarat penuh sebagai pemenuhan lembaga partai politik.”