Banda Aceh– Kepala Sekolah merupakan salah satu komponen penting dalam membentuk lembaga pendidikan yang mampu melahirkan generasi Indonesia unggul, khususnya generasi Aceh. Oleh karena itu, Sekretaris Daerah Aceh Taqwallah, memandu langsung seluruh kepala sekolah SMA, SMK, dan SLB di Aceh untuk menerapkan konsep “BERSAHAJA”.
BERSAHAJA yang digagas Sekda itu adalah akronim dari lima konsep, yakni bereh luar dalam, sabar dan tekun capai prestasi, harus nyaman guru, jaminan aktifitas belajar dan jaminan terhadap kelompok rentan. Ia yakin, sekolah akan melahirkan generasi berkualitas jika kepala sekolah menerapkan konsep tersebut.
“Kita sedang melatih orang jadi harus sabar, di tangan bapak ibu ada harapan jutaan masyarakat Aceh,”kata Sekda Aceh pada acara Temu Pemantapan SMA/SMK/SLB dari kabupaten Aceh Besar dan Kota Sabang di Ruang Rapat Sekda Aceh, Senin, (23/12).
Taqwallah mengatakan, setiap tahunnya Pemerintah Aceh telah mengucurkan dana hampir tiga triliun untuk sektor pendidikan, khususnya untuk pendidikan jenjang menengah atas. Namun demikian, kata dia, kualitas pendidikan di Aceh belum mencapai target seperti yang diharapkan.
Oleh sebab itu, Taqwallah mengajak seluruh kepala sekolah mulai menerapkan konsep bersahaja demi terwujudnya pendidikan berkualitas.
“Pertama, kita tidak boleh mengeluh, kepala sekolah harus terus menggerakkan guru maupun murid untuk mewujudkan lingkungan sekolah yang bersih dan rapi. Dengan demikian kita akan merasa bangga saat melihat sekolah,”kata Sekda.
Kemudian, kata Sekda, para kepala sekolah harus memiliki target agar sekolahnya mencapai prestasi. Menurut Sekda, ukuran suksesnya pendidikan SMA dilihat dari tingkat jumlah muridnya yang mampu lolos perguruan tinggi negeri (PTN). Sementara untuk pendidikan SMK, suksesnya diukur dari jumlah murid mampu mendapatkan lapangan kerja.
“Guru harus bisa menargetkan, untuk tahun ini berapa murid bisa lulus perguruan tinggi. Murid yang berkemampuan secara intelektual harus terus didampingi, disamping terus mengembangkan murid lainnya,”kata Taqwallah.
Selanjutnya, Sekda juga meminta agar kepala sekolah menghadirkan kenyamanan bagi guru. Ia mengatakan, kenyamanan mutlak harus dirasakan oleh para guru demi kelancaran belajar mengajar. Kenyamanan itu, dapat dihadirkan melalui komunikasi yang baik dan memperhatikan honor yang diperoleh guru tidak terlambat.
“Selain itu, karir guru harus juga diperhatikan, beri guru pelatihan dan permudah proses kenaikan pangkatnya,”kata Taqwallah.
Selain kenyamanan guru, kepala sekolah juga diminta untuk memastikan bahwa proses belajar mengajar di sekolah dilakukan tepat waktu. Untuk memastikan proses belajar mengajar tepat waktu, kata Sekda, para guru harus memberikan laporan setiap proses belajar dimulai kepada kepala sekolah melalui whatsapp.
Sekda mengatakan, kepala sekolah juga memiliki tanggung jawab untuk memperhatikan kelompok murid dengan latar belakang kekurangan dari segi ekonomi. Ia berharap, tidak ada murid yang harus putus sekolah karena kekurangan ekonomi.
“Kepala sekolah harus mencari solusi, jangan karena miskin si murid tidak bisa sekolah. Ini memang bukan tugas mudah, tapi Insya Allah berpahala,”ujar Taqwallah.
Sekda berharap, para kepala sekolah itu dapat menjalankan sejumlah konsep tersebut. Ia yakin, pendidikan di Aceh akan membaik jika konsep tersebut dijalankan.
Ikut Hadir dalam pertemuan tersebut, Kepala Dinas Pendidikan Aceh Rachmat Fitri, Ketua Majelis Pendidikan Aceh, Kabag Humas dan Media Massa Saifullah Abdulgani dan Juru bicara Pemerintah Aceh Wiratmadinata. []