Jakarta – Banjir masih menjadi momok di DKI Jakarta. Dalam 10 tahun terakhir, banjir besar terjadi tahun 2013 dan awal tahun ini. Seperti apa perbandingannya?
Pada 2 periode tersebut, banjir terjadi di era kepemimpinan Jokowi (2012-2014) dan Anies Baswedan (2017-sekarang). Saat meninjau Tanggul Latuharhari, Anies berharap peristiwa 7 tahun lalu tidak terulang.
“Semalam meninjau tanggul Latuharhari dan Pintu Air Manggarai. Tanggul Kanal Banjir Barat di Jalan Latuharhari terus diperkuat. Rembesan air terdeteksi dini oleh Dinas SDA sejak 1 Januari lalu, puluhan petugas kita masih bekerja memperkuat tanggul agar tidak jebol kembali seperti banjir besar di 2013,” kata Anies lewat Instagram, Sabtu (4/1).
Berikut perbandingan banjir Jakarta tahun 2013 dan 2020 yang dikompilasi detikcom:
Banjir 2013
– Waktu: Januari 2013 (15 hari)
– Wilayah terdampak: 35 kecamatan, 128 kelurahan
– Pengungsi: 83.930 orang
– Korban jiwa: 19 orang
– Kedalaman tertinggi: 4 meter
– Kerugian: Rp 20 triliun
Banjir 2020 (pendataan sampai 4 Januari 2020)
– Waktu: Januari 2020
– Wilayah terdampak: 17 kecamatan, 39 kelurahan
– Pengungsi: 11.474 orang
– Korban jiwa: 9 orang
– Kedalaman tertinggi: 3,1 meter
– Kerugian: Proses pendataan