DOHA – Menteri Luar Negeri Qatar, Mohammed bin Abdulrahman al-Thani mengatakan, pihaknya tidak menyangka Amerika Serikat (AS) akan melakukan operasi untuk menghabisi komandan Pasukan Quds Korps IRGC, Qassem Soleimani. Hal itu disampaikan Mohammed saat melakukan pertemuan dengan Presiden Iran, Hassan Rouhani.
Dalam pertemuan tersebut, Mohammed awalnya mengucapkan belasungkwa kepada pemerintah dan masyrakat Iran atas tewasnya pemimpin pasukan elit Iran tersebut. Dia lalu mengatakan, Doha tidak pernah menyangka AS akan melakukan itu, karena hal semacam ini tidak pernah terjadi sebelumnya.
“Qatar memahami rasa sakit dan kesedihan mendalam yang dialami rakyat dan pemerintah Iran dalam situasi saat ini dan kami menyampaikan belasungkawa kami kepada rakyat Iran,” ucapnya, seperti dilansir Al Arabiya pada Minggu (5/1/2020).
“Kami sama sekali tidak mengharapkan hal seperti itu terjadi, atau bahwa keputusan seperti itu akan pernah diambil. Tindakan seperti itu belum pernah terjadi sebelumnya, dan kami sangat sedih dan prihatin tentang hal ini,” sambungnya.
Dia lalu mengatakan Qatar tidak akan pernah melupakan dukungan Iran selama masa-masa sulit. “Kami menganggap diri kami di pihak Iran. Kami bertekad untuk lebih mengembangkan hubungan kami dengan Teheran,” ujarnya.
Sementara itu, pada giliranya Rouhani mengatakan bahwa Iran mengharapkan sekutu-sekutunya untuk secara eksplisit mengutuk AS karena membunuh Soleimani.
“Iran tidak pernah memulai ketegangan apa pun yang telah menyebabkan ketidakamanan kawasan. Negara-negara di kawasan itu harus menyadari bahwa selama Amerika hadir di kawasan itu, kawasan itu tidak akan memiliki perdamaian,” katanya.