MEUREUDU – Team Pidie Adventure dari Komunitas Cerita Pidie bekerja sama dengan Pemerintah Kabupaten Pidie Jaya, berhasil melakukan ekspedisi Krueng Meureudu, Kecamatan Meurah Dua.
Perjalanan tersebut tercatat sebagai pengarungan terpanjang Daerah Aliran Sungai (DAS) Meureudu, dengan jarak tempuh mencapai 16.000 meter. Pengarungan tersebut, melalui dua etape, dengan menggunakan tiga perahu karet.
Sebelum mengaruhi sungai, team juga melaksanakan sejumlah aktifitas sosial, diantaranya penanaman pohon, pembagian buku kepada anak usia dini dan santunan kepada anak yatim dan fakir miskin di Gampong Lhok Sandeng, kegiatan tersebut berlangsung sejak 10-12 Januari 2020.
Ekspedisi dilaksanakan dibagi dalam dua team. Setiap team yang berjumlah 17 personil. 12 personil untuk pengarungan sungai, 5 personil jadi bagian darat.
Koordinator Team Pidie Adventure, Zian Mustaqin, mengatakan ekspedisi yang dilaksanakan bertujuan untuk pendataan sungai, untuk kepentingan pembangunan daerah Kabupaten Pidie Jaya, baik dari sektor wisata, pengairan, pertanian dan lingkungan hidup serta kearifan lokal.
“Kegiatan bakti sosial yang kami laksanakan di antaranya, santunan anak yatim dan fakir miskin bersumber dari swadaya team. Pembagian buku kepada anak usia dini bantuan Dinas Pendidikan dan penanaman pohon dari Dinas Lingkungan Hidup Pidie Jaya di Gampong Lhok Sandeng,” kata Zian Mustaqin.
“Selain pengarungan, kami juga menggelar bakti sosial, tujuannya agar kehadiran kami bermamfaat juga untuk masyarakat setempat, jadi tidak hanya pengarungan saja, bagaimana kita juga bermamfaat untuk warga setempat dan daerah. Apalagi dukungannya langsung bupati dan wakil bupati Pijay,” ujarnya.
Menurutnya, potensi sungai Meureudu, tidak hanya bagus untuk pembangunan pariwisata saja. Apalagi sungai adalah sumber kehidupan, pola kehidupan masyarakat, terutama pertanian dan perkebunan juga dapat menjadi potensi majunya daerah, pariwisata juga bagian dari pemamfaatan fungsi sungai.
“Pendataan sungai yang kami lakukan, akan kami serahkan kepada Pemkab Pidie Jaya. Apalagi bupati dan wakil bupati, sudah siap menerima data dari kami. Karena banyak fungsi sungai Meureudu yang harus direnovasi kembali, seperti sejumlah irigasi yang sudah rusak, karena penting untuk pertanian,” katanya.
Selain itu, pembangunan aspek sosial masyarakat, seperti sadar lingkungan dan menjaga alam juga harus ditingkatkan, sehingga sungai bebas dari sampah sehingga membuat sungai tetap indah jika didatangi pihak luar.
Ketua Sekolah Pemimpin Muda Aceh (SPMA) Kabupaten Pidie Jaya, Mulyadi Pijay, mengatakan pihaknya sangat mengapresiasi kinerja team Pidie Adventure, dalam pendataaan sungai Meureudu. Apalagi metode promosi daerah yang mereka gunakan jauh-jauh hari, sangat mempengaruhi antusias masyarakat Aceh. Sampai-sampai, para penggiat alam bebas langsung terjun terlebih dahulu mencoba derasnya sungai Meureudu.
“Kegiatan ini merupakan promosi daerah yang sangat menguntungkan dan harus dikembangkan. Apalagi, saat kurangnya lapangan kerja, pariwisata merupakan salah satu andalan Pemkab untuk membuka lapangan kerja. Tentunya untuk membuka pariwisata, perlu promosi yang luar biasa dan itu yang dilakukan Komunitas Cerita Pidie,” ujarnya.
“Kita harus mendukung semua elemen yang ingin memajukan daerah, apalagi yang peduli dengan daerah kita sendiri, sudah semestinya kita apresiasi.” [ ]
Laporan Muliadi