BANDA ACEH- Magnetic Resonance Imaging (MRI) adalah alat scan diagnostik yang digunakan untuk prosedur imaging medis di Rumah Sakit Umum Zainal Abidin (RSUZA) Banda Aceh dilaporkan rusak sehingga tidak bisa melayani pasien dari berbagai daerah di Aceh yang berobat disana. Akibatnya, para pasien harus menunggu perbaikan mesin tersebut.
Informasi ini disampaikan Sekretaris Komisi V DPRA yang membidangi kesehatan, sosial, kesejahteraan, pemuda, olahraga, dan pemberdayaan masyarakat, Iskandar Usman Al-Farlaky, usai melakukan sidak di RZUZA Banda Aceh, Rabu (29/1/2020) sore. Iskandar yang sering membesuk warga di rumah sakit pemerintah tersebut sering menerima berbagai keluhan pelayanan.
Dikatakan Al-Farlaky, mesin MRI yang menggunakan medan magnet dan gelombang radio untuk memberikan image berbagai bagian tubuh dari sudut manapun tidak berfungsi selama tiga (3) hari terakhir, sehingga pasien yang membutuhkan hasil periksa dengan alat MRI tidak bisa dilakukan. “Eksesnya kalau pasien hendak dioperasi, maka harus ditunda sampai ada hasil MRI. Mesin ini hanya satu unit di RSUZA. Bagi rumah sakit lain yang memerlukan MRI pasiennya juga dibawa ke RSUZA,” ujar mantan Ketua Fraksi PA ini.
Iskandar menyebutkan, jumlah pasien yang datang dari berbagai daerah di Aceh ke RSUZA, sebagai rumah sakit rujukan, harus mampu memberi pelayanan terbaik, jika ada alat medis yang rusak pun harus segera diperbaiki, sehingga tidak mengakibatkan pasien harus menunggu. “Padahal pasien ini harus segera ditangani, karena mereka butuh tindakan medis secepatnya,” kata Al-Farlaky lagi.
Sambung Iskandar, pihaknya sudah berkomunikasi dengan Direktur RSUZA agar segera memperbaiki mesin MRI. “Informasi dari Pak Direktur sedang menunggu petugas teknis dari Siemens. MRI itu sudah berumur 10 tahun. Pihak RSUZA akan melaporkan kepada kita bagaimana progres perbaikannya,” ujar politisi muda di DPRA ini.
Sekretaris Komisi V DPRA ini juga menambahkan, pihaknya dalam waktu dekat ini akan memanggil pihak RSUZA guna membedah berbagai persoalan di rumah sakit plat pemerintah, mulai dari manajemen, pelayanan, dan infrstruktur, serta persoalan lain yang muaranya ke penunjang medis sehingga benar-benar dirasakan manfaat oleh rakyat Aceh.
“Nanti kita RDP dengan seluruh mitra kerja, salah satunya dengan RSUZA. Ada masukan dari warga, silakan sampaikan ke kita sehingga bisa kita bawa dalam RDP antara Komisi V DPRA dengan kemitraan SKPA terkait. Kita berharap, semoga kedepan akan lebih baik,” jawab Iskandar. []