SINGAPURA – Pemerintah Singapura melarang masuknya semua pelancong asal China. Larangan ini merupakan langkah untuk mencegah penyebaran virus Corona baru, 2019-nCoV.
Kementerian Kesehatan setempat mengatakan larangan berlaku mulai Sabtu (1/2/2020). Larangan tersebut juga akan berlaku untuk penumpang yang transit, tetapi pemerintah akan membebaskan penduduk (resident) dan pemegang izin jangka panjang seperti yang memiliki izin kerja, visa pelajar atau izin kunjungan jangka panjang.
Langkah untuk menangguhkan visa bagi pemegang paspor daratan China secara efektif menutup kelompok pengunjung terbesar di pulau itu dan juga akan melarang pelancong lain yang telah berkunjung ke China dalam 14 hari terakhir.
Itu terjadi ketika jumlah korban dari virus itu mencapai 213 orang pada hari Jumat dan hari ini bertambah lagi menjadi 258 orang. Meski terkesan terlambat, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) akhirnya mengumumkan darurat kesehatan global atas mewabahnya penyakit asal Wuhan, China, tersebut.
Singapura telah melaporkan 13 kasus virus Corona baru. Semua pasien adalah pelancong dari kota Wuhan, China. Pemerintah setempat telah memperingatkan bahwa wabah itu akan merusak ekonominya.
“Mengingat meningkatnya kemungkinan penularan dari pelancong baru yang tiba dari bagian lain daratan China, Kementerian Kesehatan telah menilai bahwa lebih bijaksana untuk mengambil tindakan pencegahan dini pada tahap ini,” kata kementerian itu dalam sebuah pernyataan, seperti dikutip Reuters.
Warga negara China merupakan bagian terbesar dari pengunjung ke salah pusat perjalanan dan pariwisata Asia Tenggara tersebut. Singapura juga merupakan salah satu negara yang paling parah di luar China yang dilanda wabah Sindrom Pernafasan Akut Parah (SARS) tahun 2003 yang menewaskan 800 orang di seluruh dunia.
Di tempat lain, otoritas penerbangan Italia pada hari Jumat mengatakan semua penerbangan antara China dan Italia telah ditangguhkan sampai pemberitahuan lebih lanjut setelah negara itu melaporkan dua kasus pertama virus yang kini telah menyebar ke lebih dari 20 negara.