BANDA ACEH – Kapolri Jenderal Polisi Idham Azis telah melantik sejumlah kapolda baru beberapa provinsi di Mabes Polri, hari ini Selasa 11 Februari 2020, termasuk Kapolda baru Aceh, Brigjen. Pol. Drs. Wahyu Widada, menggantikan Inspektur Jenderal Polisi Rio S Djambak yang telah dipromosikan sebagai Kepala Sekolah Pimpinan (Kasespim) Lemdiklat Polri.
Dewan Pengurus Pusat LKBH Tendikindo (Lembaga Kajian dan Bantuan Hukum Tenaga Kependidikan Indonesia), Amsori, mengucapkan selamat kepada Brigjen. Pol. Drs. Wahyu Widada atas dilantiknya sebagai Kapolda Aceh oleh Kapolri Jenderal Polisi Idham Azis.
“Semoga dapat membawa perubahan untuk Aceh ke arah yang lebih maju dan lebih berjaya serta amanah, dan dapat membawa hal positif untuk kemajuan Aceh kedepan. Dan terimakasih kepada Bapak Irjen Pol. Rio S Djambak atas dedikasi dan pengabdiannya selama ini serta selamat bertugas ditempat yang baru,” ujar Amsori.
Amsori, SH, MH, MM., mengungkapkan bahwa sebagai Kapolda baru Aceh, banyak harapan dan keinginan yang dipikulkan kepadanya oleh semua pihak.
“Harapan pertama tentu berharap penegakan hukum di Aceh akan lebih baik dan transparan di bawah komando pak Wahyu. LKBH Tendikindo berharap, dengan kepemimpinan pak Wahyu dapat membawa kemaslahatan yang baru dan memberikan kebaikan bagi seluruh masyarakat Aceh.”
Lebih lanjut, Kandidat Doktor pada UIN Jakarta tersebut menjelaskan bahwa situasi politik di Aceh saat ini masih belum terlalu stabil.
“Ini tentu sangat berpengaruh pada penegakan hukum. Kita berharap kehadiran sosok Kapolda Aceh yang baru ini mampu membawa perubahan ke arah lebih baik,” kata Amsori.
Sekjen LKBH Tendikindo Tabrani. ZA yang merupakan warga asli Aceh juga berharap Polda Aceh dibawah kepemimpinan Wahyu Widada bisa lebih transparan dalam hal penegakan hukum dan tidak tebang pilih.
“Kita yakin, masyarakat Aceh masih percaya bahwa penegakan hukum di institusi kepolisian. Mudah-mudahan Pak Wahyu mampu membina jajarannya dengan baik, sehingga berhasil menyelesaikan kasus-kasus yang masih mengendap di Polda Aceh.”
Tabrani juga berharap, Kapolda Aceh agar dapat membuka ruang partsipasi publik berupa dialog dengan masyarakat, khususnya transparansi dalam penanganan kasus terkait dengan perlindungan guru di Aceh.
“Terakhir, kami ucapkan kepada Kapolda Aceh yang baru selamat bertugas di Aceh. Semoga mampu mengemban amanah dengan baik,” kata Tabrani.