BANDA ACEH-sebagai rutinitas dua mingguan, Kasya Flexi Aceh (KFA) melakukan outing berupa field trip, kunjunganlapangan yang bersifatedukasi. Kali ini teman-temanKFA mengunjungi kebun organik di daerah Lampaseh Kota. Kebun pertanian organik milik Bang Anhar Sawang, seorang petani juga menggeluti di dunia jurnalist sebagai wartawan di sebuah televisi nasional yaitu tvOne.
Dari Ulee Kareng teman-teman KFA menggunakan taksi online menuju Lampaseh Kota, dan tiba di lokasi saat jam menunjukkan pukul 09.15. Bang Aan kami menyebut beliau ternyata sudah siap menyambut kami bersama istri dan Datin putri beliau. Kami kemudian di ajak duduk di balai sebelah rumah. Dan di sana teman-teman KFA berkenalan dengan beliau dan keluarga. Bang Aan bertanya apakah teman-teman KFA tahu maksud kedatangan ke rumah beliau. Dan ternyata teman-teman KFA menjawab dengan sangat senang, bahwa mereka ingin menanam. Sehingga tanpa berpanjang kata, bang Aan langsung mengajak kami ke lokasi pembibitan dan area untuk anak-anak menanam.
Di tanah seluas 6×6 ditambah di samping rumah nya 4×8 meter kami kemudian berkumpul. Di tengahnya ada tanah yang menggunduk. Teman-temanKFA di kenalkandengan media tanah tersebut, yang ternyata bukanlahtanahbiasa, namunmerupakantanahdengancampuranbakteribaik, hasilfermentasi. Bang Aan kemudian menyilakan teman-teman KFA mengambil polybag dan mengisinya dengan tanah. Alhamdulillah hampirsemuabersemangatuntukmengisikantung-kantung polybag tersebut. Walaupun ada satu-dua dariteman-teman KFA yang memiliki gangguan sensori, sehinggamerekamerasatidaknyamanuntukmenyentuhtanah, namunkebanyakanmereka sangat bersemangat Bahkan satu anak bisa mengisi 10 kantung polybag dengan tanah.
Kesempatan mengisi polybag ini mereka gunakan untuk bermain juga. Ada yang seru berlomba dengan kawan untuk banyak-banyakan mengisi kantung tersebut. Ada yang seru memainkan cacing tanah yang dijumpainya. Ada yang hanya mengaduk-aduk tanah tersebut. Bahkan ada yang jahil melempar tanah ke kawannya, dan tentu di sini teman-teman fasilitator siap mengingatkan, “Maaf teman, tidak melempar tanah.”
Setelah siap mengisi polybag mereka kemudian diminta bang Aan untuk mengamati biji alpukat yang sudah di rendam oleh bang Aan. Kulit ari biji tersebut kebanyakan sudah mengelupas. Untuk yang belum mengelupas, bang Aan minta teman-teman KFA mengelupasnya, dan kemudian menanam dengan cara bagian biji yang meruncing menghadap ke atas agar dapat tumbuh dengan baik. Uniknya cara menanamnya adalah dengan gerakan memutar di atas polybag yang telah di isi tanah tersebut. Selain menanam alpukat, teman-teman KFA juga diajak oleh bang Aan untuk menanam tunas dari pohon asam dan terong.
Setelah siap menanam, teman-teman KFA diajak juga untuk menyiram apa yang telah mereka tanam, dan kemudian mencuci tangan setelahnya. Siap mencuci tangan, kami kemudian berkumpul kembali di balai, menikmati bolu dan menghilangkan dahaga. Teman-teman KFA mengatakan bahwa mereka ingin setiap hari ke rumah bang Aan, tertawa bersama. Semoga suatu saat KFA memiliki lahan untuk berkebun ya, ungkap Esti Wulandari.
Siap menyantap makanan kecil, mengunjungi kebun tin yang terletak tepat di depan rumah. Kebun berukuran 6×6 memang kecil namum ternyata di dalamnya ada pohon tin dengan beragam varietas. Bang Aan mengenalkan berbagai jenis tin yang ada, kami sangat merasa wow saaat mendengarnya, karena kami sebelumnya tidak paham bahwa demikian banyak varietas tin. Di kebun tersebut juga ada tanaman lain, bukan hanya tin, namun ada bidara, terong, labu dan gambas. Kami bahkan sempat menikmati buah tin yang sudah masak. Alhamdulillah ada beberapa teman KFA yang ternyata baru kali ini bisa mencicipi buah tin. Saat pulang kamipun diberikan hadiah terong ungu untuk dobawa pulang, sudah terpikir esoknya kami akan membuat terong balado ataupun terong goreng tepung.
Alhamdulillah kunjungan selama kurang lebih tiga jam tersebut sangat bermanfaat, selain sebagai media pembelajaran buat teman-teman KFA, juga memberikan ide pada kami untuk lebih kreatif dalam memanfaatkan lahan sempit.Tanah tidak penting luasnya seberapa namun jika diolah dengan baik, maka akan menghasilkan dengan baik pula katanya. pihak sekolah Kasya ucapkan Terima kasih atas kesediaan bang Aan dalam berbagi, dan telah mengajari kami menanam secara organik. Semoga jadi jejak kebermanfaatan bang Aan dan menjadi ilmu yang bermanfaat buat teman-teman KFA. Semogajuga tumbuh dengan baik bibit yang ditanamteman-teman KFA. pungkas nya.
*Kasya Flexi Aceh adalah sekolah fleksibel berbasis fitrah, minat dan bakat. Dengan kurikulum akademik 40% dan sisanya adalah kelas-kelas bakat. Outing ke kebun sayur dan buah organik ini adalah salah satu program ‘Learning with maestro-Belajar bersama ahli’ yang diharapkan menjadi pengayaan kegiatan untuk anak dan diharapkan dapat menstimulasi anak dengan potensi menanam ataupun merawat tanaman.( EW )