Subulussalam – Di tengah mewabahnya virus Corona di masyarakat, beberapa LSM dan Ormas turut prihatin dan memberikan masukan kepada pemerintah Kota Subulussalam dalam upaya penanganan serta pencegahan virus Covid 19, termasuk juga kebutuhan pokok masyarakat, salah satunya adalah dari Sekolah Pemimpinnya Muda Aceh (SPMA) Subulussalam.
Irsadi, Kabid Sosial dan Kebencanaan SPMA Subulussalam, berharap agar pemerintah segera menyalurkan kebutuhan pokok kepada masyarakat, dalam sikon seperti ini tentu Pemko punya akses untuk mencari dana itu.
“Sebab adanya edaran pemerintah berupa himbauan agar masyarakat tidak beraktivitas di luar rumah selama wabah virus Corona belum berhenti, pemerintah juga telah membatasi sejumlah akses jalan dan angkutan umum bahkan banyak warung dan toko kini telah tutup.”
“Memang Pemko sudah menyiapkan dana 2 miliar untuk pembagian sembako kepada masyarakat, namun itu kita harapkan jangan hanya sekedar wacana,” katanya lagi.
Irsadi juga menilai dana 2 miliar tersebut terlalu kecil mengingat jumlah penduduk Subulussalam lebih kurang 85 ribu jiwa.
“Dan apakah pembagian sembako itu hanya sekali saja atau setiap minggu, tentu itu perlu di kalkulasikan oleh pemerintah.”
“Artinya kita menginginkan Pencegahan yang di lakukan harus seimbang dengan kebutuhan pokok masyarakat, bagaimana masyarakat harus di tuntut supaya tidak boleh keluar rumah atau di rumah saja sedangkan kebutuhan pokoknya sehari belum adanya bantuan dari pemerintahan setempat,” katanya.
“Kalau seandainya kebutuhan tersebut terpenuhi, maka tidak ada alasan bagi masyarakat untuk keluar rumah mencari nafkah keluarganya.”
Irsadi yang juga mahasiswa Kelautan dan Perikanan di Unsyiah itu, berharap dalam penanganan ini butuh kerjasama dan kebersamaan dalam satu koridor atau satu komando.
“Banyak dari kalangan masyarakat, LSM, Pemuda, Ormas ingin membantu. Saya berharap agar pemerintah melibatkan agar penanganan segera tertanggulangi.”