WUHAN -Masyarakat Kota Wuhan, China kini kembali bebas keluar rumah setelah pemerintah mencabut penguncian wilayah lockdown akibat virus Corona COVID-19.
Bagi banyak pasangan di Wuhan, pencabutan lockdown membuat mereka bergegas melangsungkan rencana pernikahan yang sebelumnya tertunda. Apalagi setelah mereka dikarantina di rumah selama lebih dari 2 bulan.
Meski demikian, proses pernikahan di Wuhan saat ini masih menghadapi beberapa pantangan. Karyawan dari Kantor Pendaftaran Perkawinan Distrik Wuhan mengatakan, bahwa pengantin baru tidak boleh melakukan ritual tradisional, seperti acara mengambil sumpah.
Namun, hal ini tidak menjadi masalah bagi Xu Lin, seorang warga Wuhan yang menikah pada hari Rabu (8/4/2020) kemarin, pasca lockdown.
“Tidak masalah, karena hari ini adalah hari istimewa, awal baru bagi saya dan bagi Wuhan,” kata Xu, dilansir dari Global Times.
Akan tetapi, terdapat juga beberapa diantara masyarakat yang terkurung di Wuhan berusaha untuk meninggalkan kota tersebut. Seperti Cao Lin, seorang warga Guizhou yang terjebak di Wuhan sejak Januari, membulatkan tekadnya untuk menjauhkan diri dari kota tersebut selamanya.
“Selama 80 hari terakhir, saya berjanji pada diri sendiri bahwa saya tidak akan pernah kembali ke Wuhan lagi,” ujar Cao.
Cao mengatakan dirinya tidak kuasa menahan haru saat melihat siaran langsung yang menyatakan pencabutan lockdown oleh pemerintah. Ia berharap kota Wuhan dapat pulih dan kembali normal secepatnya.
“Hati saya akan selalu ada di sana dengan kota yang kuat, berani dan heroik ini,” ungkapnya.[]