Oleh : H. Roni Haldi, Lc
Penghulu Muda KUA Kec. Susoh, Aceh Barat Daya dan Anggota Ikatan Alumni Timur (IKAT) Aceh.
Waktu bersama keluarga adalah saat yang mahal lagi berharga. Gelak tawa dan canda terdengar dari suara riangnya anak-anak hanya ada dalam rumah tangga. Ibaratnya kekosongan jiwa seorang ayah atau ibu akan diisi dibahagiakan oleh kehadiran riang suara anak-anaknya. Itulah komunitas terkecil dari sebuah bangsa.
Menghadirkan sebuah momen atau waktu yang produktif lagi berharga itu sulit kata banyak orang. Namun sebenarnya sesuatu yang dianggap sulit oleh kebanyakan manusia, mudah saja terwujud jika Allah SWT berkehendak berkeinginan menjadikannya. Itu kuasa yang tiada batas dan kelemahan yang dimiliki oleh yang Maha Kuasa. Buktinya dalam setiap waktu dalam satu hari Allah jadikan antara waktu shalat ke shalat berikutnya, antara jum’at ke Jum’at dalam satu Minggu, dan ramadhan ke Ramadhan berikutnya dalam satu tahun, dijadikan Allah sebagai peluang emas untuk hamba-Nya sebagai momen penghapusan dosa. Sebagaimana sabda Rasulullah shalallahu alaihi wa salam yang diriwayatkan oleh Abu Hurairah, “Shalat lima waktu, Jum’at yang satu dengan Jum’at berikutnya, puasa Ramadhan yang satu dengan puasa Ramadhan berikutnya, itu semuanya adalah penghapus dosa antara keduanya, selama dosa-dosa besar dijauhi. (HR. Muslim).
Ramadhan dan Keluarga
Ramadhan adalah salah satu ruang waktu yang disediakan oleh Allah SWT kepada hamba-Nya berupa hamparan keutamaan. Bahkan Allah SWT memberikan license atau jaminan bahwa khusus ibadah puasa Ramadhan, Allah sendiri yang akan memberikan ganjaran balasannya. Tinggal keyakinan kita akan jaminan dari yang Maha Menjamin. Kalau bukan jaminan dari yang Maha Menjamin, lalu jaminan siapa lagi yang kita yakini?
Ternyata hadirnya bulan suci Ramadhan disaat pandemi virus Corona ini telah memberikan ruang waktu yang lebih banyak dan tinggi intensitasnya dari sebelumnya. Ditambah lagi hamparan keutamaan yang telah Allah sediakan di dalam bulan Ramadhan. Hamparan keutamaan yang menjadi wasilah yang mengokohkan ketahanan keluarga.
Bagaimana arti penting sebuah keluarga? Kedudukan keluarga dalam kehidupan seseorang adalah sesuatu yang sangat penting tak bisa dipandang sebelah mata. Karena keluarga adalah orang yang akan selalu ada dan menerima dan tak peduli seburuk apapun kondisi kita. Dan keluarga adalah wujud inspirasi dan kebahagiaan dalam kehidupan siapa saja. Begitu pentingnya posisi sebuah keluarga, maka tidaklah wajar jika seseorang mengganggap remeh arti sebuah keluarga, lalu menyibukkan diri menghabiskan waktunya dengan pekerjaan ataupun kegiatan diluar rumahnya. Dengan kata lain diluar lebih dipentingkan dari waktunya dirumah bersama keluarga.
Sedangkan hadirnya Ramadhan dapat kembali mengeratkan ikatan emosional antar anggota keluarga. Pada bulan Ramadhan telah tersedia quality time (waktu berharga) bersama keluarga. Lewat keutamaannya, Ramadhan telah mempertemukan dan menautkan kebersamaan sebuah keluarga. Diantara sekian banyak keutamaan yang dihamparkan dalam bulan Ramadhan adalah waktu bersahur dan waktu berbuka puasa.
Sahur bersama tentu sulit didapat dirasa pada waktu selain bulan Ramadhan. Walau ada puasa Sunnah, namun jarang dilakukan bersama-sama. Sahur bersama seluruh anggota keluarga yang sebelumnya didahului saling membangunkan agar terjaga dari tidur. Di situ ada rasa peduli, pengajaran pengamalan sunnah dan penanaman sikap disiplin untuk menyahuti anjuran Rasulullah shalallahu alaihi wa salam. Rasulullah shalallahu alaihi wa salam bersabda : “Bersahurlah kalian, sesungguhnya di dalam sahur ada keberkahan.” (HR. Muslim).
Dan buka puasa bersama pun tak lebih meriahnya dari sahur bersama. Berbuka puasa yang sebelumnya didahuli penyiapan makanan secara bersama, saling membantu antara ayah, anak dan ibu, saling bercengkrama bercerita, berbagi dan diskusi, menjadikan suasana rumah semakin semarak. Ada tatapan mata antar kedua orang tua dengan anak-anaknya, ada masukan dan saran tak saling bertolak belakang, menghadirkan kesepahaman dan pengertian dalamn banyak hal. Anak-anak miliki tempat dan waktu untuk berbicara dari hati ke hati kepada kedua orangtuanya, dan orangtua pun punya waktu untuk mendengar langsung keluh kesah anak-anaknya. Yang semuanya itu sulit rasanya kita temukan suasananya jika bukan selain bulan Ramadhan yang mulia ini.
Sungguh, Ramadhan adalah bulan penuh berkah membawa ragam kebaikan untuk orang-orang yang beriman. Satu diantaranya adalah quality time (waktu yang berharga) yang mengokohkan ketahanan keluarga. Kiranya tempaan Ramadhan dapat mengokohkan ketahanan keluarga hingga melahirkan generasi penerus yang bertaqwa. Manfaatkan lah momen tak ternilai ini dengan mengisi ruang-ruang waktunya bersama keluarga lewat kegiatan yang menanamkan nilai-nilai pendidikan yang berorientasi pada ilahi Rabbi agar keberkahan Allah dapat mengokohkan ketahanan keluarga kita.