MANILA – Filipina membebaskan hampir 10.000 narapidana demi menghentikan penyebaran virus corona.
“Pengadilan sangat menyadari situasi yang pada di penjara kami,” kata Hakim Agung Mario Victor Leonen mengutip Al Jazeera, Sabtu (2/4/2020).
Ia mengumumkan bahwa 9.731 tahanan telah dibebaskan.
Leonen mengatakan para napi yang dibebaskan mereka menunggu persidangan karena mereka tidak mampu membayar uang jaminan.
Pembatasan fisik tidak mungkin dilakukan dalam sistem penjara Filipina. Di Filipina satu diisi hingga lima kali kapasitas sel penjara yang membuat penjara sangat padat.
Wabah COVID-19, penyakit yang disebabkan oleh virus corona, dilaporkan terjadi di beberapa penjara paling padat di Filipina.
Salah satu penjara yang melaporkan, yakni Penjara Kota Quezon di ibukota, Manila, sebuah fasilitas yang sangat ramai sehingga para napi bergantian tidur di tangga dan lapangan basket terbuka.
Wabah terburuk virus corona sejauh ini terjadi di dua penjara di pulau tengah Cebu, di mana dua penjara kota telah mengumumkan 348 infeksi.
Lebih dari 450 penjara di Filipina saat ini menahan sekitar 136.000 napi, menurut data pemerintah.
Hingga Sabtu, Filipina telah mencatat 8.928 kasus virus corona dan 603 kematian.