BANDA ACEH – Kepala Cabang BI Aceh, Zainal Arifin Lubis mengatakan bahwa tingkat Inflasi Aceh tahun 2018 dan 2019 selalu dibawah Sumatera dan nasional.
Tingkat inflasi Aceh terjadi kenaikan pada bulan Mei hingga Juni pada setiap tahunnya. Yang diukur di 3 Kab/Kota yaitu Banda Aceh, Lhokseumawe dan Meulaboh.
“Kelompok yang sangat mempengaruhi inflasi yaitu bahan makanan, sandang, makanan jadi, transportasi,”ujar Zainal, Kamis 14 Mei 2020.
Menurut Zainal, daging ayam, beras, daging sapi, angkutan udara, ikan tongkol, dencis, ikan kembung, cabai merah, cumi-cumi, tomat sayur terus menjadi penymbang kenaikan inflasi Aceh selama 5 tahun terakhir.
“Inflasi Aceh bulan April 2020 sudah menyentuh 1,7%. Nilai ini sudah menjadi tingkat inflasi Aceh pertahun tahun 2019, menurut prediksi Bank Indonesia Provinsi Aceh tingkat inflasi Aceh tahun 2020 di atas 3 %.”
Zainal mengatakan ada 2 skenario proyeksi inflasi, nilai optimis tahun 2020 sekitar 3 % namun nilai pesimis akan lebih dari 3 %, dampak COVID-19 mengganggu distribusi barang baik dari dalam maupun luar negeri.
Contohnya ekspor batu bara yang terganggu dan harga emas yang sangat fluktuatif, Upaya pengendalian inflasi melalui operasi pasar dan sidak pasar, rakor TPID, Peningkatan konektivitas antar daerah, kerjasama antar daerah, iklan layanan masyarakat himbauan belanja bijak, Desa mandiri benih (benih padi), program toko tani Indonesia center, pengawasan LPG 3 kg, subsidi stagnasi transportasi, pengawasan stok pangan dan distribusi antar pulau.[]