Jakarta – Naseem Hamed bukan petinju yang tak terkalahkan namun ia bakal jadi salah satu petinju yang dikenang untuk waktu yang lama lantaran aksinya di ring tinju.
Jauh sebelum Tyson Fury dan Anthony Joshua menguasai tinju, Naseem Hamed pernah jadi petinju Inggris yang paling terkenal di dunia, bersanding dengan Lennox Lewis di kelas berat.
Hamed punya ciri khas yang unik sebagai petinju. Bila banyak petinju dikenal karena keganasan dan sosok sangar, Hamed justru mampu menghadirkan sisi hiburan dalam tiap penampilannya di dunia tinju.
Hamed adalah petinju yang tak gentar menurunkan tangan, berbeda dari petinju kebanggaan yang melakukan double cover dengan kedua tangan, saat menghadapi serangan lawan.
Hamed lebih suka menari, menggerakkan bahu dan kepala untuk menghindari serangan lawan. Dengan mimik wajah lucu, Hamed seringkali berhasil memprovokasi lawan bertanding hingga mereka pecah konsentrasinya.
Di momen demikian, Hamed dengan cepat meluncurkan jab-jab andalannya dengan posisi tangan masih di bawah. Hal itu yang akhirnya membuat Hamed mampu berbalik unggul dan memenangkan pertandingan.
Meski terlihat tampil jenaka, performa Hamed sendiri terbilang cukup menakutkan. Dari 36 kemenangan yang ia raih dalam kariernya, 31 di antaranya tercatat lewat kemenangan KO/TKO. Ia hanya menelan satu kekalahan dalam kariernya dan tak pernah kalah KO/TKO.
Dalam tiap penampilan yang jenaka dan menghibur, ada momen ketika Hamed terlihat menampilkan air muka yang serius tanpa gurauan. Momen itu adalah ketika ia meneriakkan ‘Allahu Akbar’ di atas ring setelah sebelum atau selesai bertanding di ring tinju.
Di saat itu, Hamed menunjukkan kebanggaannya sebagai seorang muslim di atas ring tinju. Bukan hanya kalimat takbir, Hamed juga terkadang meneriakkan dua kalimat syahadat di atas ring.
Hamed juga tidak pernah lupa untuk berterima kasih kepada Allah SWT di tiap kemenangan yang ia dapatkan.
“Saya berterima kasih kepada Allah atas kemenangan yang saya dapatkan, saya mendapat keberanian dari Allah,” tutur Hamed.
Puji syukur terhadap Allah bukan hanya menghias bibir Hamed ketika kemenangan demi kemenangan ia raih. Ketika ia menelan kekalahan dari Marc Antonio Barrera, satu-satunya kekalahan dalam kariernya, Hamed tetap bersyukur dan menyikapi hal tersebut sebagai bagian dari takdir Allah.
“Saya memberikan ucapan selamat dan berharap dia meraih sukses di masa depan. Setelah ini saya akan kembali ke gym, berlatih, dan kembali siap bertanding.”
“Bila hal ini [kekalahan] sudah dituliskan oleh Allah, saya terima hal yang sudah ditakdirkan tersebut,” kata Hamed.
Hamed kemudian diberi pertanyaan tentang statusnya sebagai petinju terhebat yang rekornya tercoreng oleh kekalahan ini sebelum pensiun.
“Saya gembira telah menjalani 12 ronde dan tetap dalam kondisi sehat dan selamat. Saya terima kekalahan yang sudah digariskan ini. Begitulah cara seorang pria dan petarung sejati bersikap,” tutur Hamed.
Setelah kalah dari Barrera, Hamed hanya satu kali lagi naik ring yaitu menghadapi Manuel Calvo di Mei 2002.
Setelah itu, Hamed tak pernah menyatakan dengan jelas kepastian naik ring lagi sampai akhirnya ia mengakui sulit bertinju lagi karena masalah cedera di tangan. Hamed terakhir kali naik ring saat berusia 28 tahun.