Banda Aceh – Penjualan bahan bakar minyak (BBM) di Aceh turun hingga 25 persen akibat pandemi Corona. Pertamina memastikan stok BBM di Tanah Rencong aman dan SPBU beroperasi penuh.
“Meski penjualan menurun terdampak pandemi, kami pastikan stok BBM aman dan mencukupi,” kata Unit Manager Comm, Rel & CSR MOR I Sumbagut M. Roby Hervindo kepada wartawan, Kamis (14/5/2020).
Roby mengatakan, konsumsi rata-rata harian BBM di Aceh jenis Gasoline (Premium, Pertalite, dan Pertamax Series) mengalami penurunan mencapai 23 persen. Hari normal biasanya konsumsi BBM jenis ini 1,85 juta liter per hari namun kini menurun jadi 1,42 juta liter perhari.
Sementara untuk Gasoil (Bio Solar dan Dex Series), terjadi penurunan penyaluran sebesar 25 persen. Angka realisasi penjualan Gasoil sekarang yaitu 766 ribu liter perhari, dibanding rata-rata konsumsi harian normal sekitar 1,1 juta liter per hari.
“Untuk stok yang tersedia mampu memenuhi kebutuhan masyarakat Aceh hingga 24 hari ke depan. Operasional fuel terminal dan SPBU pun berjalan penuh,” jelas Roby.
Menurutnya, meski terjadi penurunan penjualan BBM, Pertamina mengucurkan dana Rp 228 juta rupiah untuk pembagian takjil. Kudapan berbuka itu disebar kepada konsumen di 88 SPBU Provinsi Aceh.
“Takjil bagi pelanggan SPBU itu dibagikan selama 24 hari sejak tanggal 30 April hingga 23 Mei mendatang,” ujarnya.
Selain itu, jelasnya Pertamina juga memberikan santunan senilai Rp 30,4 juta rupiah kepada 152 anak yatim dan dhuafa di wilayah Aceh. Bantuan tersebut disalurkan langsung ke rumah penerima untuk mencegah adanya perkumpulan massa.
“Santunan diserahkan langsung kepada 111 anak dengan mendatangi rumah mereka. Dan sebagian diserahkan kepada 41 anak lainnya di Pondok Yatim Tahfizh Quran An-Nur, Lueng Bata, Banda Aceh. Tentunya dengan tetap melaksanakan protokol pencegahan Covid-19,” jelas Roby.