Banda Aceh – Hujan deras yang mengguyur wilayah Aceh menyebabkan banjir di belasan desa di provinsi tersebut. Belasan desa ini tersebar di sejumlah kecamatan di dua kabupaten di Tanah Rencong.
Berdasarkan data dari Pusat Data dan Informasi Badan Penanggulangan Bencana Aceh (Pusdatin BPBA), dua kabupaten yang terkena banjir adalah Kabupaten Aceh Jaya dan Aceh Timur.
“Ada total 19 desa yang terkena banjir dari kemarin hingga hari ini,” kata Staf Pusdatin BPBA, Haslinda Yuwita dalam keterangannya, Minggu, 17 Mei 2020.
Ia menjelaskan, di Kabupaten Aceh Jaya banjir melanda 8 desa di dua kecamatan yaitu Kecamatan Darul Hikmah dan Setia Bakti. Banjir ini terjadi pada Sabtu, 16 Mei 2020 tadi malam pukul 22.25 WIB.
Adapun desa-desa yang terendam adalah Desa Sepak, Lam Teungoh, Babah Dua, Panton Krueng, Ujong Rimba, Paya Santeut, Gampong Baro dan Masen.
“Banjir tersebut akibat hujan dengan intensitas sedang hingga lebat menyebabkan luapan sungai yang mengakibatkan genangan dengan kentinggian air rata-rata 20 sampai 100 centimeter,” tuturnya.
Belum diketahui kerugian material akibat banjir tersebut. Berdasarkan pendataan sementara BPBA, banjir itu mengakibatkan 234 keluarga ikut terdampak. Hingga pukul 10.05 WIB, banjir masih mengenangi pemukiman penduduk.
“Pasca kejadian TRC BPBK Aceh Jaya melakukan tinjau lokasi serta pengecekan debit air di titik banjir dan mendata kerugian serta korban yang terdampak untuk memastikan bahwa tidak ada korban dalam jejadian tersebut,” katanya.
Sedangkan di Kabupaten Aceh Timur, kata Haslinda, banjir merendam 11 desa di 5 kecamatan yaitu Kecamatan Peunaron, Indra Makmur, Simpang Jernih, Ranto Peureulak, dan Pante Bidadari.
Kecamatan-kecamatan itu, rinci Halinda, meliputi Desa Sri Mulya, Peunaron Baru, Alu Ie Mirah, Julok Rayeuk Utara, Jambo Lubok, Pante Kera, Seumanah Jaya, Pane Labu, Blang Seunong, Sah Raja, dan Sijudo.
Haslinda menjelaskan, banjir tersebut terjadi pada Minggu, 17 Mei 2020 dini hari pukul 04.00 WIB. Hal ini disebabkan lupakan sungai di 5 kecamatan tersebut.
“Banjir akibat hujan dengan intensitas tinggi yang melanda wilayah Kabupaten Aceh Timur, sehingga sungai di masing-masing kecamatan meluap,” katanya.
Kata Haslinda, banjir tersebut merendam pemukiman warga dengan ketinggian air mulai 30 hingga 100 centimeter. Hingga pukul 10.30 WIB, ketinggian banjir terus meningkat karena hujan terus mengguyur Aceh Timur.
“Sedangkan banjir yang menggenangi rumah warga gampong di Indra Makmur sudah mulai surut,” ucap Haslinda.
Berdasarkan data sementara BPBA, banjir tersebut mengakibatkan seribuan warga dari 256 keluarga ikut terdampak. Mereka sebagian memilih mengungsi dan ada pula yang memilih bertahan di rumah karena ketinggian banjir tidak begitu parah.
“Yang mengungsi di Kecamatan Peunaron 18 jiwa dari 5 keluarga, Indra Makmur 100 jiwa dari 25 keluarga, dan Ranto Peureulak 25 jiwa dari 6 keluarga,” katanya.
Saat ini, kata Haslinda, petugas BPBA BPBD Kabuapten Aceh Timur masih di lokasi kejadian untuk melakukan pemantauan dan siaga banjir. Mereka juga berkoordinasi dengan muspika masing-masing kecamatan untuk upaya selanjutnya.
“BPBD juga berkoordinasi dengan pihak dinsos untuk langkah penyaluran logistik,” ujarnya. []