BANDA ACEH – Ketua Komisi V DPR Aceh, M. Rizal Falevi Kirani, berharap pujian yang dilontarkan oleh Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan COVID-19 Achmad Yurianto, terhadap para pihak di Aceh yang dinilai berhasil menekan laju penyebaran virus Corona, diharap tidak membuat semua pihak tinggi hati.
“Jangan terlalu cepat tinggi hati.”
“Segala kemungkinan masih mungkin terjadi. Pemerintah Aceh, baik eksekutif maupun legislative, harus bekerja lebih keras untuk memastikan rakyat Aceh aman dan memberi pelayanan kesehatan lebih baik lagi di masa depan,” ujar Falevi kepada wartawan, Senin 25 Mei 2020.
“Saat ini, Aceh belum bebas 100 persen dari ancaman Corona. Oleh karena itu, aturan yang sudah baik ditingkatkan, serta segala kekurangan dilengkapi,” kata Falevi Kirani lagi.
Menurut Falevi, warga yang terpapar Corona memang berkurang selama beberapa pekan terakhir. Namun di daerah lain di Indonesia, virus Corona masih mengancam.
“Di saat yang bersamaan, perbatasan Aceh-Sumut masih longgar. Demikian juga dengan akses masuk lainnya. Kemungkinan kasus impor masih mungkin terjadi. Jadi kehati-hatian dari masyarakat serta upaya pencegahan dari pemerintah harus tetap diberlakukan,” kata mantan aktivis mahasiswa ini.
“China mengalami kasus serupa. Saat krisis Wuhan berakhir, kasus Covid-19 justru impor dari daerah lain,” ujar politisi muda PNA ini.
Sebelumnya diberitakan, pandemi Covid-19 di Indonesia masih mengkhawatirkan. Jumlah pasien baru yang terjangkit virus corona, masih terus bertambah. Kecuali di Provinsi Aceh, yang sejak beberapa hari terakhir nol kasus.
Karakter masyarakat Aceh yang disiplin, dinilai berperan besar dalam berhentinya kasus corona di Aceh.
Disamping peran tokoh masyarakatnya, yang benar-benar didengar warganya.
Juru Bicara Covid-19 Achmad Yurianto pun mengapresiasi masyarakat Aceh, atas keberhasilan dalam upaya memutus rantai penyebaran virus.
Yuri juga menyoroti peran serta tokoh masyarakat Aceh dalam rangka memutus rantai penyebaran virus.
Menurutnya para tokoh masyarakat seperti tokoh agama, tokoh adat dan tokoh yang lain, menjadi kunci keberhasilan. Dalam memberikan edukasi dan pemahaman kepada masyarakat.[]