NEW YORK – Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump dikabarkan telah menelpon CEO Facebook Mark Zuckerberg di tengah ketegangan antara sang presiden dengan sejumlah perusahaan media sosial terkait kebebasan berbicara.
Hal tersebut dikemukakan oleh seseorang yang mengetahui betul duduk perkara dari masalah itu, saat dikonfirmasi CNBC International, seperti dikutip melalui laman CNBC.com, Senin (1/6/2020)
Tidak diketahui secara pasti percakapan antara kedua orang tersebut, namun keduanya menggambarkan percakapan tersebut dengan sangat produktif, menurut Axios, yang pertama kali melaporkan perkembangan terkait hal itu.
Seorang Juru Bicara Gedung Putih menolak berkomentar perihal hal ini. Demikian juga perwakilan dari Facebook.
Trump sebelumnya mengunggah sebuah pesan di Facebook dan Twitter pada pekan lalu yang menyebut ada campur tangan dari media sosial dalam pemilihan presiden (Pilpres) negeri Paman Sam dan mengancam akan membawa aparat mengendalikan protes di Minneapolis.
Twitter menyebut bahwa kicauan yang disampaikan Donald Trump tidak berdasar dan merupakan klaim palsu melalui tautan ‘dapatkan fakta tentang mail-in-ballots dan mengerahkan kepada para pengguna untuk melihat klaimre dengan mengutip artikel yang dirilis media.
Zuckerberg mengatakan kepada CNBC pada Kamis lalu bahwa ia tidak berpikir media sosial akan menjadi penengah kebenaran, dengan alasan setiap orang harus melihat apa yang dikatakan politisi.
“Saya sangat tidak setuju dengan bagaimana Presiden berbicara tentang ini. Tetapi saya percaya orang harus dapat melihat ini untuk diri mereka sendiri, karena pada akhirnya pertanggungjawaban bagi mereka yang berada di posisi kekuasaan hanya dapat terjadi ketika pidatonya dicermati secara terbuka,” kata Zuckerberg.