Banda Aceh-Pemuka Katolik di Aceh, Baron F Pandiangan menyayangkan munculnya aplikasi Kitab Suci Aceh di Google Playstore.
Aplikasi tersebut berisi terjemahan Injil, Taurat dan Zabur dalam bahasa Aceh.
Baron mengatakan, jika merujuk pada nama aplikasi dan isinya sangat rancu dan tidak sesuai.
Ia menjelaskan, meskipun aplikasi tersebut berisi terjemahan kitab injil, namun isinya tidak bisa dijadikan rujukan untuk umat Katolik.
“Bahkan untuk Katolik sendiri, isi kitab yang ditampilkan tidak bisa menjadi rujukan Alkitab resmi, karena pada dasarnya Alkitab yang diterbitkan oleh lembaga Alkitab Indonesia maupun terbitan lembaga Biblika Indonesia,” ujar Baron, Minggu, 31 Mei 2020.
Pria yang juga menjabat Pembimas Katolik Kanwil Kemenag Aceh itu menduga, aplikasi tersebut diunggah oleh oknum yang tidak paham kearifan lokal Aceh.
“Dugaaan kami sementara bahwa aplikasi Kitab Suci Aceh dibuat oleh oknum yang tidak memahami local wisdom Aceh yang sangat menjunjung tinggi nilai-nilai toleransi yang membangun kerukunan antar maupun intern umat beragama,” kata Baron.
Baron menyampaikan apresiasi terhadap pemerintah Aceh yang telah menyatakan keberatannya terhadap keberadaan aplikasi tersebut.
“Kami juga mendukung bila pemerintah Aceh mengambil langkah-langkah sesuai prosedur hukum berlaku untuk menyampaikan nota keberatan bahwa aplikasi itu berpotensi membuka peluang ketidak rukunan, sekaligus meminta kepada pihak Google untuk menghapus aplikasi tersebut,” kata Baron.
Sebelumnya, Kanwil Kemenag Aceh melalui Kasubbag Kerukunan Umat Beragama dan Ortala, M Nasril Lc. MA menyatakan keberatan atas pencatutan nama Aceh pada aplikasi terjemahan tersebut. Kemenag Aceh menyatakan, mencatut nama Aceh dalam aplikasi ini hanya akan menimbulkan keresahan di tengah masyarakat.
Ia mengatakan, pihaknya meminta pihak pengembang aplikasi tersebut untuk segera mengubah nama dan mencopot aplikasi tersebut.
“Aceh sangat rukun saat ini, jangan usik kerukunan tersebut hanya dengan aplikasi, kami mohon kepada pembuat untuk untuk segera mencopotnya,” kata Nasril.[]