BANDA ACEH – Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Aceh meminta eksekutif Aceh agar jangan sampaikan rencana yang belum pasti ke publik.
Anggota DPRA dari Fraksi Partai Aceh Tarmizi, SP meminta eksekutif Aceh untuk hemat berbicara ke media karena akan membingungkan masyarakat.
“Yang masih rencana jangan disampaikan dulu. Nanti kalau terdapat kendala, kesannya berbohong. Ini berulangkali terjadi. Saya berharap jangan latah,” kata Tarmizi.
“Jangan sampaikan ke publik rencana yang belum pasti, karena akan membingungkan masyarakat. Hal tersebut saya sampaikan mengingat ada beberapa kali kejadian yang disampaikan ke publik tetapi belum terealisasi seperti rencana BLT (bantuan langsung tunai), rencana pemberian sembako kepada masyarakat Aceh di Malaysia, rencana gratis rapid dan swab di Rumah Sakit Zaenoel Abidin.”
“Hari ini saya baca berita di salah satu media online ada statement dari Kepala Badan Penghubung Pemerintah Aceh Pak Almuniza Kamal bahwa masyarakat akan digratiskan rapid dan swab dan dipersilahkan datang ke RSZA. Kebetulan kami Komisi V sedang rapat dengan pihaka manajwmen RSZA. Pada saat kita tanya ke pihak manajemen RSZA malah tidak tau apa-apa tentang itu,” ujar politisi muda PA ini lagi.
Tarmizi berharap eksekutif lebih terstruktur dalam menyampaikan pendapat ke publik.
“Berhentilah menyampaikan rencana ke publik, sampaikan saja hasilnya. Misalnya setelah diberi bantuan sembako, ada fotonya. Kalau hanya rencana yang belum pasti sabar dulu, tahan sedikit. Terkait dengan covid jangan siapa saja boleh menyampaikan ke media. Kan sudah ada Jubir Pemerintah Aceh tentang covid-19 Pak Saifullah Abdul Gani. Jadi mengapa harus Kepala Badan Penghubung Pemerintah Aceh yang menyampaikan,” ujarnya lagi.[]