JENEWA – Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengungkap bahwa situasi pandemi virus corona semakin memburuk di seluruh dunia. WHO mencatat jumlah tertinggi infeksi virus corona baru setiap hari, termasuk di Amerika.
Dilansir dari AFP, bahkan ketika aksi protes massal untuk menegakkan keadilan rasial di AS dan sekitarnya, PBB telah mengingatkan untuk tetap melakukan aksi dengan aman.
Virus corona telah menewaskan lebih dari 403.000 orang dari setidaknya tujuh juta yang terinfeksi sejak wabah itu muncul di China Desember lalu. Setelah Asia Timur, Eropa sempat menjadi pusat penyakit. Namun, kini pusat penyebaran virus corona telah berpindah ke Amerika.
“Meskipun situasi di Eropa membaik, secara global keadaannya memburuk,” kata Ketua WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus dalam konferensi pers virtual di Jenewa, Selasa (9/6).
Ghebreyesus menambahkan lebih dari 100 ribu kasus baru telah dilaporkan sepanjang sembilan dari 10 hari terakhir.
“Kemarin, lebih dari 136.000 kasus dilaporkan, paling banyak dalam satu hari sejauh ini,” ungkapnya.
Dia mengatakan bahwa hampir 75 persen kasus datang dari 10 negara, kebanyakan di Amerika dan Asia Selatan. Ghebreyesus mengatakan bahwa di negara-negara di mana situasinya membaik, ancaman terbesar adalah rasa puas diri. Pasalnya, kebanyakan orang secara global masih rentan terhadap infeksi.
“Lebih dari enam bulan dalam pandemi ini, sekarang bukan saatnya bagi negara mana pun untuk melepas pijakannya,” katanya.