Atjeh Watch
Advertisement
  • Nanggroe
    • Lintas Barat Selatan
    • Lintas Tengah
    • Lintas Timur
      • Nasional
  • Internasional
  • Saleuem
  • Feature
  • Olahraga
  • Sejarah
  • Sosok
  • Opini
  • Cerbung
  • Foto
  • Video
No Result
View All Result
  • Nanggroe
    • Lintas Barat Selatan
    • Lintas Tengah
    • Lintas Timur
      • Nasional
  • Internasional
  • Saleuem
  • Feature
  • Olahraga
  • Sejarah
  • Sosok
  • Opini
  • Cerbung
  • Foto
  • Video
No Result
View All Result
Atjeh Watch
No Result
View All Result
Home Nanggroe

Pengungsi Rohingya di Aceh, Kadafi: Refleksi Adat Peumulia Jamee

Atjeh Watch by Atjeh Watch
30/06/2020
in Nanggroe
0
Pengungsi Rohingya di Aceh, Kadafi: Refleksi Adat Peumulia Jamee

Jakarta – Anggota DPR-RI, Dr Muhammad Kadafi, memberi respon positif pada masyarakat Aceh yang menyelamatkan pengungsi Rohingya. “Suasana kebatinan masyarakat Aceh memang penuh rasa kemanusiaan. Apalagi Aceh juga pernah mengalami musibah tsunami dan seluruh dunia menolongnya,” kata Kadafi di Jakarta, Selasa (30/06/2020).

Putra Aceh yang terpilih menjadi anggota DPR-RI dari Provinsi Lampung ini jelas sangat memahami kultur masyarakat Aceh secara mendalam. “Masyarakat Aceh memiliki adat “peumulia jamee”, memuliakan tamu. Jadi begitu mereka melihat ada orang yang terdampar di tengah lautan, maka refleksi kemanusiaannya yang muncul. Bahkan mereka menganggapnya tamu dan harus dimuliakan,” kata Kadafi. “Peumulia jamee adalah nilai-nilai yang diterapkan Islam, dan itu menjadi budaya masyarakat Aceh.”

Melihat penderitaan sekelompok orang terombang-ambing di lautan, kata Kadafi, maka yang diutamakan adalah rasa kemanusiaan. “Apa yang dilakukan oleh rakyat Aceh tersebut adalah refleksi nurani mereka yang bicara. Sebagaimana kaykinan berdasarkan Islam yang mereka hayati. Sebaliknya, mereka akan terperangkap rasa berdosa sepanjang hayat jika membiarkan sekumpulan anak manusia yang menderita di tengah lautan,” katanya.

Jadi, kata Kadafi, semua pihak harus memaklumi suasana kebatinan rakyat Aceh dalam memandang penderitaan sesama manusia. Puluhan warga Rohingya diselamatkan nelayan dari perairan Aceh Utara, pada Rabu (24/06/2020). Mereka diduga terkatung-katung di laut setelah kapal yang mereka tumpangi rusak. Mereka menumpang Kapal KM Nelayan 2017.811 yang mengalami kerusakan di lokasi lebih-kurang 4 mil dari pesisir Pantai Seunuddon, Kecamatan Seunuddon, Aceh Utara.

Para pengungsi Rohingya yang diselamatkan nelayan itu sempat dilarang turun dari kapal. Warga kemudian ramai-ramai ke lokasi untuk membawa mereka ke daratan. Kini mereka ditampung bekas Kantor Imigrasi Lhoksemauwe.

Menurut informasi yang diperoleh Kadafi, pemerintah sekarang berupaya memenuhi kebutuhan dasar para pengungsi, pemberian penampungan sementara, dan pelayanan kesehatan. “Selain itu juga dilaksanakan protokol kesehatan guna mencegah penularan virus COVID-19 di kalangan migran Rohingya,” kata Kadafi.

Selain itu, Kadafi mendorong pemerintah bekerjasama dengan Badan Urusan Pengungsi PBB (UNHCR) dalam menangani pengungsi. Sebelumnya, Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) sudah menyatakan pemerintah Indonesia terus berupaya agar terciptanya kondisi yang kondusif di Rakhine State agar para pengungsi Rohingya bisa kembali dengan selamat.

Disebutkan dalam situs resmi Kemenlu, perjalanan laut yang tidak aman ini dipastikan akan terus terjadi sepanjang akar masalah tidak diselesaikan.

“Bagi Indonesia, upaya menciptakan kondisi kondusif di Rakhine State penting untuk terus dilakukan agar etnis Rohingya dapat kembali secara sukarela, aman dan bermartabat di rumah mereka, di Rakhine State,” kata Kemenlu dalam keterangan resminya, Jumat (26/06/2020).

Previous Post

Soal RUU Cipta Kerja, Syech Fadhil: Asoe UU Bek Meulanggeh Ngen Keistimewaan Aceh

Next Post

Libatkan Artis Tiktok Indonesia, Nanda Mirla Luncurkan Singel ‘Android’

Next Post

Libatkan Artis Tiktok Indonesia, Nanda Mirla Luncurkan Singel 'Android'

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Terbaru

Polisi Pasang Garis Police Line di Lokasi Penemuan Mortir di Kebun Warga di Pidie Jaya

Polisi Pasang Garis Police Line di Lokasi Penemuan Mortir di Kebun Warga di Pidie Jaya

24/09/2023
Tim PKK Banda Aceh Sambut Kunjungan Ketua PKK Aceh di Peuniti

Tim PKK Banda Aceh Sambut Kunjungan Ketua PKK Aceh di Peuniti

24/09/2023
Enam Peserta Lolos Seleksi Administrasi Jabatan Sekda Subulussalam

Enam Peserta Lolos Seleksi Administrasi Jabatan Sekda Subulussalam

24/09/2023
Pemprov Aceh Ajak Masyarakat Kurangi Penggunaan Sampah Plastik

Pemprov Aceh Ajak Masyarakat Kurangi Penggunaan Sampah Plastik

24/09/2023
Pj Gubernur Aceh Ikut Jalan Santai PMI Bersama Ribuan Masyarakat

Pj Gubernur Aceh Ikut Jalan Santai PMI Bersama Ribuan Masyarakat

24/09/2023

Terpopuler

Anggaran PON Aceh-Sumut Dibebankan ke APBA, Zulfadli: Pj Gubernur Rugikan Aceh

Anggaran PON Aceh-Sumut Dibebankan ke APBA, Zulfadli: Pj Gubernur Rugikan Aceh

22/09/2023

Komisi IV DPR Aceh Tinjau Proyek Pembangunan Jalan Trienggadeng – Samalanga

Begini Respon Banggar DPRA Soal Biaya PON Aceh-Sumut Membebani APBA

DPR Aceh Tolak Wacana Stadion Harapan Bangsa Dirobohkan

Turnamen Catur Beregu SLTA Piala Rektor UIN Ar Raniry Resmi Dibuka

  • Home
  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber

© 2022 atjehwatch.com

No Result
View All Result
  • Nanggroe
    • Lintas Barat Selatan
    • Lintas Tengah
    • Lintas Timur
      • Nasional
  • Internasional
  • Saleuem
  • Feature
  • Olahraga
  • Sejarah
  • Sosok
  • Opini
  • Cerbung
  • Foto
  • Video

© 2022 atjehwatch.com