Jakarta – Anggota DPR-RI Dr Muhammad Kadafi menerima kedatangan Ketua DPR Aceh Dahlan Jamaluddin di Jakarta, Selasa (11 Agustus 2020).
“Pertemuan kami membahas soal Aceh, terutama berkenaan generasi muda masa depan Aceh. Bagaimana kita memantik generasi milenial Aceh agar berjiwa responsif dan progresif,” kata Kadafi, putra Aceh yang terpilih menjadi anggota DPR-RI dari Partai PKB di Provinsi Lampung, Rabu (12 Agustus 2020).
Pada kesempatan itu, Dahlan juga meminta Kadafi untuk mendorong agar memperlancar rancangan pelaksanaan Pekan Olahraga Nasional (PON) di Aceh-Sumut pada 2024 mendatang. Kadafi menyambut baik.
“Saya sarankan agar, Aceh mulai merancang venue-venue olahraga yang berkesinambungan dengan dunia pariwisata dan pendidikan,” katanya.
Kadafi berjanji akan terus mengawal rencana PON Aceh-Sumut ini.
Misalnya, kata Kadafi, pembangunan stadion-stadion yang terkoneksi dengan sekolah-sekolah atau perguruan tinggi.
“Sehingga, pemanfaatannya bisa langsung terkoneksi dengan sekolah-sekolah. Jadi, pengelolaan pun bisa terkoneksi dengan pendidikan. Atlet juga terjaring dari dunia pendidikan, sehingga masa depan mereka dari sisi pendidikan juga terbangun,” kata putra daerah Aceh Besar ini lagi.
Kadafi menyebutkan contoh lainnya yang bisa terkoneksi dengan pariwisata, misalnya adalah olahraga berkuda.
“Ini sangat berpotensi untuk menarik minat wisatawan, sambil berwisata juga bisa berkuta. Tentu dicari tempat yang pas untuk dua hal ini. Mencari tempat berkuda di kawasan wisata yang menarik. Masih banyak lagi ide-ide yang menarik yang bisa dibangun di Aceh,” katanya.
Kadafi juga mengatakan kepemimpinan di Aceh memang sudah saatnya berada di tangan anak muda.
“Seperti Ketua DPR Aceh ini, kan masih muda. Ini salah satu contoh regenerasi yang bagus di politik Aceh. Sehingga kita berdiskusi pun bisa enak, dan banyak hal yang seirama yang kita bahas,” katanya.
Dalam diskusi ini, mereka merencanakan program membangun persatuan berbagai komponen Aceh.
“Sebab wajah Aceh itu tercermin dari persatuan berbagai komponen Aceh. Apakah karakter kita itu kuat atau lemah, semua bergantung pada bagaimana persatuan kita,” kata Kadafi.
“Selain itu pemimpin yang memang benar-benar pemimpin adalah pemimpin yang berfikir untuk kemajuan daerahnya dan kemamkmuran rakyatnya.”
Kadafi juga mendorong agar seluruh generasi muda Aceh untuk responsif dan juga progresif.
“Cepat beradaptasi dengan berbagai hal yang baru. Kita harus menjadi terdepan. Mari kita bersama membangun dan menjadi solusi bangsa demi keberhasilan Indonesia dalam menghadapi tantangan ini. Kita harus beradaptasi dengan hal yang baru,” katanya.
“Kita harus mulai berubah dari sekarang, mulai dari mental, perilaku dan cara berfikir.” Ia berkeyakinan, di satu sisi Covid-19 ini adalah masalah, namun pastinya selalu ada peluang pasca Covid-19.
“Akan banyak sektor industri yang tumbuh. Basis pangan menjadi satu peluang di saat wilalah produksi di dekatkan dengan pangsa pasarnya. Tinggal instrumen bisnisnya mau yang bagaimana,” katanya.
Dahlan sepandangan dengan Kadafi. “Semua stackholder memang harus bersatu dan bersinergi bahu membahu membangun Aceh,” kata Dahlan.
“Bonus demografi harus menjadi nilai plus bagi Aceh, dunia pendidikan harus kita tingkatkan gairahnya, sebab dari sanalah inti pengembangan Aceh,” kata Dahlan. []