BANDA ACEH – Pegiat media sosial Sayuti M. Nur mengatakan, dunia medsos saat ini harus dilakukan secara positif dan humoris, agar pesan yang disampaikan tidah sekedar positif, tetapi juga dapat membuat orang bergembira.
“Namun sayang saat ini media sosial malah lebih dipakai untuk kepentingan politik praktis saja, menjadi media transfer,” kata Sayuti M Nur pada Bincang Santai (BiSa) secara Daring yang digelar Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme (FKPT) Aceh, Kamis (13/8) di Banda Aceh.
BiSa digelar bertajuk “Peran Media Sosial dalam Merawat Damai” yang dipandu langsung Kabid Komunikasi FKPT Aceh Wiratmadinata.
Kaya Sayuti, harus ada kedewasaan dalam bermedsos untuk saling memberikan pesan damai dan humanis.
“Dunia politik diharapkan dapat membangun energi positif dalam menebarkan pesan kedamaian, sehingga tidak cenderung untuk kepentingan pribadi jangka pendek,” kata Sayuti M Nur.
Sementara Dr. Sehat Ichsan Shadiqin menyanpaikan terkait dunia medsos dirinya telah menulis tentang Medsos yang dibangun sesuai keguanaannya, seperti YouTube menyedia fasilitas video, IG untuk fasilitas foto dan vidoe.
“Medsos akan hidup jika di dukung oleh para penikmat medsos itu sendiri,” kata Sehat Ihsan.
Kata Sehat Medsos berperan tidak hanya sebagai media informasi, tetapi juga menjadi sebuah media sebagai sumber pemasukan dari sisi ekonomi.
“Di era sekarang banyak orang membenarkan sebuah informasi yang benar bukan hanya sebagai sebuah fakta, akan tetapi kebenaran telah di ukur dari sesuatu yang viral. Sehingga orang_orang akan memproduksi berita atau informasi yang akan banyak mendapatkan klik dan share, dan tidak mempedulikan lagi kebenaran secara fakta,” ujarnya.
Dosen Fisip UIN Ar-Raniry Rizkika Lhena Darwin pada Bincang tersebut menyampaikan, dunia medsos adalah ruang untuk membentuk kelompok-kelompok baik, itu disadari atau tidak sesuai berdasarkan kesepahaman yang sama dalam bermedsos.
“Medsos juga membuka peluang ruang privat yang tidak dibatasi. Ketika bicara damai, bagaiamana perempuan juga harus mengambil peran memaknai damai di dunia medsos,” kata Rizkika.
Menyebut perempuan, Rizkika menyampaikan apabila hasil penelitian terkait medsos, dua kelompok yang sangat banyak mempercayai apapun yang ditranfer medsos adalah kaum perempuan dan kalangan anak muda.
“Jadi Penekanan terhadap isu perempuan dalam merawat damai dapat ditranfer secara positif melalui medsos,” demikian Rizkina.
Turut bersama dalam BiSa tersebut, ketua FKPT Aceh Dr Kamaruzzaman Bustamam Ahmad, tokoh pendidikan Dr. Mukhlisuddin Ilyas, dan ikut paa tokoh dari berbagai disiplin Ilmu.[]