LHOKSEUMAWE – Komite Peralihan Aceh (KPA) Lhokseumawe meminta Mualem Muzakir Manaf untuk segera mencopot ketua BRA yang dinilai telah melakukan kesalahan fatal dan telah melukai hati para korban konflik, kombatan GAM serta para Tapol Napol.
“Seharusnya BRA selaku Badan Reintegrasi Aceh menjadi tempat untuk menampung segala persoalan korban konflik menjadikan damai ini momentum untuk berkumpul para kombatan GAM sehingga bisa menrefleksikan sejauh mana sudah berjalan perdamaian ini bukan menghamburkan uang untuk hal hal yang tak penting dan melukai hati para korban,” kata Muchtar Hanafiah alias Ableh Kandang selaku panglima wilayah Kuta Pasee.
Ableh juga mengecam tindakan Ketua BRA yang telah melukai hati Rakyat Aceh khususnya korban konflik dengan mengambil uang APBA Aceh 305 juta untuk kegiatan Moge yang tidak bermanfaat bagi para para syuhada Aceh yang telah berjuang untuk kesejahteraan rakyat Aceh.
“Dan kami berharap Mualem lebih baik ganti saja ketua BRA dengan orang yang mampu menampung permasalahan combatan GAM yang selama ini masih jauh degan janji janji yang tertuang di dalam MoU Helsinki,” ujarnya.
“Seharusnya Badan Reintegrasi Aceh memiliki peranting dalam menjaga perdamaian Aceh jangan sampai muncul lagi benih benih embrio konflik baru di Aceh degan gagalnya reintegrasi di Aceh pasca damai. Maka kami meminta Mualem untuk secepatnya memberikan rekomendasi untuk menggantikan Sayed Fakhrurrazi dari ketua BRA atau ini akan menjadi kemarahan bagi semua korban konflik karena kami orang lapangan mengerti bagaimana kondisi para korban konflik saat ini serta para kombatan GAM yang jauh dari kata sejahtera. Maka Mualem sekali lagi kami mohon segera pecat Sayed dari ketua BRA demi kebaikan segala proses reintegrasi yang masih sangat tidak berjalan sama sekali,” kata Ableh.