SIGLI – Ketua DPRK Pidie, Mahfuddin Ismail, bersama sejumlah anggota dan Kalak BPBD Pidie mengunjungi lokasi abrasi yang terjadi di sungai Gajah Aye, Kecamatan Pidie, Rabu 20 Januari 2021.
Dalam kunjungan Ini, Mahfuddin Ismail didampingi oleh Ketua Fraksi PNA Zulfazli , SE, Ketua Fraksi Gerindra Zulkarnain, SP, anggota Fraksi PA Elidawati, S.Sos dan Kepala Pelaksana (Kalak) BPBD Pidie Ir. Dewan Anshari. Turut didampingi oleh Camat, Kapolsek dan tokoh masyarakat setempat.
“Memang abrasi di Daerah Aliran Sungai (DAS) Gajah Aye sering terjadi di sepanjang sungai tersebut apabila terjadi hujan lebat. Akibatnya sungai itu meluap mengerus pemukiman penduduk,” ujar pria yang akrab disapa Mahfud ini.
Menurutnya, bencana banjir kali ini lebih dahsyat bahkan satu rumah penduduk hampir terjungkal ke sungai.
“Setelah Kami tinjau ternyata kondisi abrasi ini sangat berbahaya mengingat komplek perumahan Gayah Aye dalam kondisi siaga. Kalau terus – terusan hujan kedepan maka sangat mengkhawatirkan penduduk di komplek perumahan tersebut.”
“Dan bila hal ini terus terjadi maka dikhawatirkan satu persatu rumah penduduk akan amblas ke sungai, kami hadir kesini bersama kalak BPBD untuk melihat secara langsung kondisi dan akan berupaya segera mengambil langkah – langkah penanganannya,” ungkap Mahfud lagi diiyakan oleh kepala BPBD dan para anggota dewan lainnya.
Dari hasil kunjungan ini, diketahui bahwa wilayah tersebut ada beberapa titik mulai dari Gayah Aye, Tumpok Laweung Keulibeut dan Aramungkok, kecamatan Mila yang harus segera ditangani oleh pemerintah.
“Dalam hal ini kami juga nantinya mendorong pemerintah atasan baik Pemerintah Aceh maupun Pusat untuk memberi perhatian serius mulai dari normalisasi sejumlah sungai dan penanganan abrasi sungai.”
“Abrasi ini harus mendapat perhatian serius dari pemerintah, kami segera carikan solusi dan melakukan kajian terlebih dahulu hingga mendapatkan jalan terbaik. Saya harap warga bersabar terlebih dahulu, Insya Allah akan ada solusi, kita usahakan dalam waktu dekat,” ujar politisi muda Partai Aceh ini lagi. []