BLANGPIDIE – Sejumlah pejabat di lingkungan Pemerintah Kabupaten Aceh Barat Daya (Pemkab Abdya) diberikan vaksinasi Covid-19 Sinovac, Rabu (10/02/2021).
Pemberian Vaksin Sinovac kepada sejumlah pejabat itu dilakukan pada pelaksanaan pencanangan vaksinasi Covid-19 yang berlangsung di Rumah Sakit Umum Teungku Peukan (RSUTP) Abdya. Dalam pencanangan vaksin tersebut Wakil Bupati (Wabup) Abdya Muslizar. MT diberi vaksin perdana Covid-19 Sinovac.
Kemudian, dilanjutkan Dandim 0110/Abdya Letkol. Inf. Arip Subagiyo dan Kapolres Abdya AKBP. Muhammad Nasution, SIK.
Sedangkan Sekretaris Daerah Drs. Thamrin tidak bisa diberikan vaksin lantaran tidak memenuhi syarat untuk vaksinasi Sinovac, karena saat dilakukan proses screening terdeteksi penyakit hipertensi.
Kadis Kesehatan Abdya Safliati, SST. M.Kes, kepada awak media, mengatakan pencanangan vaksin Covid-19 ini sesuai dengan instruksi Gubernur Aceh.
“Kegiatan pencanangan vaksinasi Covid-19 ini dilaksanakan serentak pada hari ini di seluruh Kabupaten/Kota,” ujarnya.
Pencanangan vaksin hari ini diberikan khusus kepada pejabat yang dipilih di lingkungan Pemkab Abdya, kemudian baru dilanjutkan untuk tenaga kesehatan.
“vaksin sinovac telah dinyatakan suci dan halal serta telah mengantongi izin dari BPOM sejak tanggal 11 Januari lalu tentang Penggunaan Darurat Emergency Use Authorization (EUA),” jelas Safliati.
Awalnya ada 15 pejabat daerah yang terdaftar sebagai penerima Vaksin Covid-19 di Abdya seperti Bupati Abdya, Akmal Ibrahim SH. Wakil Bupati Abdya, Muslizar MT. Sekretaris Daerah Abdya, Drs. Thamrin. Kapolres Abdya, AKBP Muhammad Nasution SIK. Dandim 0110/Abdya, Letkol Inf Arif Subagiyo. Wakil Ketua I DPRK Abdya, Syarifuddin. Kepala BPBD Abdya, Amiruddin. Kadis Perhubungan Abdya, Rahwadi AR. Staf Khusus Bupati Abdya, Khairunnas. Kepala BPJS Kesehatan Abdya, Jumiati. Kabag Ops Polres Abdya, AKP Haryono SE. Kepala Lapas Blangpidie, Ahmad Widodo. Ketua IDI Abdya, dr Taufik SpOG. Kadinkes Abdya, Safliati SST, MKes. Direktur RSUTP, dr Ismail Muhammad SpB.
Dari 15 daftar nama pejabat yang semula ingin divaksin, namun hanya 10 pejabat yang dapat dan bisa divaksin. Sedangkan 5 pejabat lainya gagal, disebabkan dengan beberapa alasan dan kedala.
Reporter: Rusman