Jakarta – Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan) menyampaikan fase Bulan baru akan berlangsung pada 10 Juni 2021. Fenomena ini juga bertepatan dengan Gerhana Matahari Cincin.
Fase Bulan Baru kali ini terjadi pada 10 Juni pukul 17.52.33 WIB/ 18.52.33 WITA/ 19.52.33 WIT. Bulan akan berjarak 404.245 km dari Bumi (geosentrik) dan terletak di konstelasi Taurus saat fase itu berlangsung.
Melansir laman resmi, LAPAN menyebut Bulan tidak hanya membentuk konjungsi dengan Matahari saat berlangsungnya fase itu, melainkan juga dengan Merkurius sehingga dapat disebut juga Konjungsi Tripel Bulan-Merkurius-Matahari.
Namun, fenomena itu tidak dapat diamati secara kasat mata mengingat kecerlangannya yang rendah.
Sementara itu, ketinggian Bulan di Indonesia ketika terbenam Matahari bervariasi antara -0,55 derajat hingga -2,1 derajar dengan sudut elongasi terhadap Matahari bervariasi antara 0,29 derajat hingga 1,94 derajat. Sehingga Bulan tidak dapat diamati meskipun dengan alat bantu.
Di sisi lain, Gerhana Matahari Cincin tidak dapat disaksikan dari Indonesia. Fenomena itu hanya dapat disaksikan di Pulau Ellesmere dan Baffin (Kanada) serta Kawasan Siberia (Rusia) dengan ketampakan maksimum terjadi pada pukul 17.43.05 WIB/ 18.43.05 WITA/ 19.43.05 WIT.
Sementara itu, Gerhana Matahari Sebagian bisa disaksikan di wilayah seperti Greenland, Islandia, Eropa, Rusia, negara-negara Asia Tengah, dan Tiongkok bagian Barat.