Banda Aceh – Wakil Wali Kota Banda Aceh Zainal Arifin menyerahkan bantuan masa panik kepada korban dan keluarga korban kebakaran di Lorong Masjid, Gampong Beurawe, Kecamatan Kuta Alam, Senin 30 Agustus 2021.
Bantuan berupa paket sembako, pakaian, perlengkapan/peralatan salat, dapur, sekolah, dan kit pencegahan Covid-19, serta sejumlah uang tunai itu, diserahkan Chek Zainal bersama Ketua DPRK Farid Nyak Umar, Wakil Ketua DPRK Usman, Kadinsos M Hidayat, dan beberapa pejabat lainnya kepada penerima.
Pada kesempatan tersebut, Chek Zainal mengatakan musibah kebakaran pada Senin dinihari tadi merupakan ujian bagi korban dan keluarga yang ditinggalkan. “Allah memberi ujian kepada warga kita, di mana ada dua korban jiwa dalam dua rumah yang hangus terbakar ini,” ujarnya
“Kita doakan korban yang meninggal, yakni pasangan suami-istri (pasutri) ini husnul khatimah dan mendapatkan pahala syahid. Semoga Allah tempatkan keduanya di alam barzah bagai taman surga. Dan bagi keluarga yang ditinggalkan diberikan ketabahan,” ujarnya lagi.
Ia juga mengatakan, bantuan masa panik yang diberikan Pemko Banda Aceh berasal dari dinas sosial, baitul mal, anggota dewan, dan pihak lainnya. “Mudah-mudahan bisa meringankan beban korban dan keluarga dalam menghadapi masa-masa sulit pasca musibah,” katanya.
Selain itu, Chek Zainal meminta pihak korban maupun keluarga bisa mengusulkan bantuan rumah kepada pemerintah. “Nanti jika sesuai dengan regulasi atau aturan yang ada, akan kita prioritaskan mengingat kedua rumah ini habis terbakar dan tak bisa ditempati lagi.”
Tak lupa ia mengajak masyarakat untuk lebih waspada terhadap bahaya kebakaran dan ikut berpartipasi membantu dua keluarga yang tengah berduka. “Dalam kondisi seperti ini, sekecil apapun bantuan tentu sangat berarti. Kemudian kita semua juga harus meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi bencana kebakaran di rumah masing-masing dan lingkungan sekitar,” katanya.
Sebagai informasi, kedua rumah yang terbakar merupakan milik Firman (usia 47 tahun), dan pasutri Sudarisman (60)-Khairani (59). Kebakaran diduga dipicu oleh korsleting listrik sekira jam 3.30 WIB. Dalam kejadian itu, dua orang (pasutri Sudarisman-Khairani) meninggal dunia, dua rumah habis dilalap api, dan satu rumah rusak ringan.