BANDA ACEH – Anggota DPR Aceh, Fakhrurrazi H. Cut, menyorot soal vaksinasi yang di akukan oleh pihak sekolah setingkat SMA se- derajat yang merupakan perintah yang bersifat ultimatum yang dilakukan oleh Kadisdik provinsi Aceh.
Ultimatum tersebut sempat viral di beberapa media di Aceh.
“Kita menyadari bahwa program vaksinasi ini memang penting adanya tetapi tidak boleh serta merta dpaksakan agar semua harus divaksin, bahwa kemudian ada prosedur yang harus dilakukan tidak asal suntik saja,” ujarnya.
Menurutnya, apalagi ini yang divaksin ini merupakan siswa/i tentu nya harus seizin orang tua wali nya dulu.
“Karena kita tidak tau riwayat penyakit apa yang dimiliki oleh siswa/i yang akan divaksin ini. Para kepala sekolah juga tidak boleh kelagapan dalam menanggapi ultimatum yang diberikan atasan, karena nanti pada ujungnya pihak sekolah yang akan disalahkan seandainya terjadi sesuatu setelah siswa di sekolahnya divaksin.”
“Kita harus paham betul bagaimana riwayat penyakit yang ada pada siswa yang akan divaksin dan riwayat kesehatan siswa tersebut orang tua nya lah yang lebih tahu.”
F.rozi juga menyesalkan adanya salah satu korban vaksin di salah satu SMKN Lhokseumawe.
“Ini kan terjadi akibat vaksinasi terhadap siswa yang di lakukan asal-asalan apalagi menurut informasi yang saya dapatkan bahwa tidak ada persetujuan terlebih dahulu dari orang tua, artinya vaksinasi ini dilakukan sepihak oleh sekolah,” ujarnya.
“Saya telah datang mengunjungi lansung salah satu korban vaksinasi yang di rawat di Rumah Sakit di kota Lhokseumawe. saya sangat kecewa dengan peristiwa seperti, ini berakibat fatal karena pada ujungnya masyarakat kita akan ramai-ramai tidak mau di vaksin akibat kesalahan-kesalahan seperti ini. Saya paham betul bahwa dalam menghadapi pandemi ini vaksin adalah salah satu cara untuk menekan angka positif covid-19, tapi tetap harus sesuai prosedur tidak boleh asal-asalan,” katanya lagi.