Atjeh Watch
  • Nanggroe
    • Lintas Barat Selatan
    • Lintas Tengah
    • Lintas Timur
      • Nasional
  • Internasional
  • Saleuem
  • Feature
  • Olahraga
  • Sejarah
  • Sosok
  • Opini
  • Cerbung
  • Foto
  • Video
No Result
View All Result
  • Nanggroe
    • Lintas Barat Selatan
    • Lintas Tengah
    • Lintas Timur
      • Nasional
  • Internasional
  • Saleuem
  • Feature
  • Olahraga
  • Sejarah
  • Sosok
  • Opini
  • Cerbung
  • Foto
  • Video
No Result
View All Result
Atjeh Watch
No Result
View All Result
Home Internasional Teknologi

Perusahaan Siber AS Sebut Peretas Cina Targetkan Indonesia dan ASEAN

Admin1 by Admin1
10/12/2021
in Teknologi
0
31 Hacker Pembobol Kartu Kredit Beraksi di Soppeng Sejak 2020

Kepolisian menangkap sebanyak 31 peretas atau hacker kartu kredit di Kabupaten Soppeng, Sulawesi Selatan dalam setahun. Foto: Istockphoto/gorodenkoff

Jakarta – Sebuah perusahaan keamanan siber swasta Amerika Serikat melaporkan, kelompok hacker Cina, yang diduga dibiayai negara, telah meretas sejumlah objek di Asia Tenggara, termasuk Indonesia, Thailand, Malaysia dan Vietnam.

Menurut Recorded Future, divisi penelitian ancaman Insikt Group Massachusetts, target khusus termasuk kantor perdana menteri dan tentara Thailand, angkatan laut Indonesia dan Filipina, majelis nasional Vietnam dan kantor pusat Partai Komunisnya, serta Kementerian Pertahanan Malaysia, demikian dilaporkan business-standard.com, Kamis, 9 Desember 2021.

Insikt menyatakan organisasi militer dan pemerintah tingkat tinggi di Asia Tenggara telah disusupi selama sembilan bulan terakhir oleh peretas yang menggunakan malware khusus seperti FunnyDream dan Chinoxy. Alat khusus itu tidak tersedia untuk umum dan digunakan oleh banyak kelompok yang diyakini disponsori negara Cina.

Penargetan itu juga sejalan dengan tujuan politik dan ekonomi pemerintah Cina, memperkuat kecurigaan bahwa itu disponsori negara, kata Insikt.

“Kami percaya aktivitas ini sangat mungkin menjadi aksi negara karena target jangka panjang yang diamati adalah lembaga pemerintah dan politik bernilai tinggi konsisten dengan aktivitas spionase siber, ditambah dengan tautan teknis yang diidentifikasi ke aktivitas yang disponsori negara Cina,” kata perusahaan itu kepada The Associated Press.

Kementerian Luar Negeri Cina tidak segera menanggapi permintaan komentar atas tuduhan tersebut.

Dari intrusi dunia maya yang dilacaknya, Insikt Group mengatakan Malaysia, Indonesia, dan Vietnam adalah tiga negara sasaran teratas. Juga ditargetkan adalah Myanmar, Filipina, Laos, Thailand, Singapura dan Kamboja.

Menurut Insikt, pada Oktober lalu semua negara telah diberitahu tentang temuan tersebut.

Sepanjang tahun 2021, Insikt Group melacak kampanye spionase siber yang terus-menerus menargetkan kantor perdana menteri, entitas militer, dan departemen pemerintah yang sama-sama mengklaim Laut Cina Selatan, yakni Vietnam, Malaysia, dan Filipina, kata perusahaan itu. Korban tambahan selama periode yang sama termasuk organisasi di Indonesia dan Thailand.

Sebagian besar kampanye itu dikaitkan dengan kelompok hacker Threat Activity Group 16 atau TAG-16, kata Insikt.

“Kami juga mengidentifikasi bukti yang menunjukkan bahwa TAG-16 berbagi kemampuan khusus dengan kelompok aktivitas yang terkait dengan Tentara Pembebasan Rakyat (Cina) RedFoxtrot,” kata Insikt dalam pernyataannya.

Secara keseluruhan, Insikt Group mengatakan telah mengidentifikasi lebih dari 400 server unik di Asia Tenggara yang berkomunikasi dengan malware, tetapi tidak jelas informasi apa yang telah diretas.

Banyak dari insiden yang diidentifikasi berlangsung selama beberapa bulan, sehingga sangat mungkin bahwa pelaku ancaman masing-masing mempertahankan akses jangka panjang ke jaringan korban dan dapat memperoleh data korban selama periode waktu ini untuk mendukung upaya pengumpulan intelijen, kata Insikt kepada AP.

Namun Insikt mengaku belum tahu data spesifik yang diperoleh oleh peretas.

Beberapa informasi tentang Indonesia diungkapkan dalam laporan sebelumnya dari Grup Insikt pada bulan September, dan pihak berwenang Indonesia mengatakan pada saat itu mereka tidak menemukan bukti bahwa komputer mereka telah disusupi.

Menurut laporan itu, Grup Insikt mengatakan aktivitas sebelumnya yang diarahkan ke Indonesia dari server malware yang dioperasikan oleh grup Mustang Panda secara bertahap berhenti pada pertengahan Agustus, menyusul pemberitahuan kedua yang diberikan perusahaan kepada otoritas negara.

Juru bicara Kementerian Luar Negeri RI Teuku Faizasyah mengaku belum mendapatkan informasi apapun terkait temuan baru Insikt Group.

Demikian pula, tentara Thailand mengatakan tidak memiliki informasi segera bahwa tim keamanan sibernya telah mendeteksi adanya penyusupan ke dalam servernya.

Sumber: Tempo.co

Previous Post

Cina Pulangkan 1.100 Buron Korupsi dari Luar Negeri dalam 11 Bulan

Next Post

Semua Tempat Usaha di Aceh Barat Wajib Tutup saat Salat Magrib

Next Post
Tak Patuh Aturan Jaga Jarak, Warkop di Aceh Bakal Ditutup

Semua Tempat Usaha di Aceh Barat Wajib Tutup saat Salat Magrib

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Terbaru

UIN Ar-Raniry Dorong Penguatan Peran Pesantren dalam Sistem Pendidikan Nasional

UIN Ar-Raniry Dorong Penguatan Peran Pesantren dalam Sistem Pendidikan Nasional

14/11/2025
Pria di Aceh Barat Diciduk Polisi Usai Curi 19 Motor Beat

Pria di Aceh Barat Diciduk Polisi Usai Curi 19 Motor Beat

14/11/2025
Bupati Aceh Tengah Bahas Pengembangan Pacuan Kuda Profesional dengan Pordasi Pusat

Bupati Aceh Tengah Bahas Pengembangan Pacuan Kuda Profesional dengan Pordasi Pusat

14/11/2025
Presiden Afrika Selatan soal Trump Boikot KTT G20: Dia yang Rugi

Presiden Afrika Selatan soal Trump Boikot KTT G20: Dia yang Rugi

14/11/2025
KPK Dalami Investasi Menyimpang Taspen Saat Periksa Petinggi BPKH

Istri Kasatlantas Polres Batu Diperiksa KPK Terkait Aset di Kasus CSR

14/11/2025

Terpopuler

Empat Warga Vietnam Dideportasi Usai Tertangkap Masuk Hutan di Aceh Jaya

Empat Warga Vietnam Dideportasi Usai Tertangkap Masuk Hutan di Aceh Jaya

13/11/2025

Pekerjaan Pemeliharaan Gardu, PLN Blangpidie Padamkan Listrik Hari Sabtu

Penumpang Lion Air JT-208 Keluhkan Penundaan dan Pengalihan Penerbangan

Kekhususan Aceh dalam Pengelolaan Zakat Tak Bertentangan dengan Konstitusi

Syamsuar Dana jadi PAW Anggota Badan Baitul Mal Abdya Gantikan Posisi Hirman

  • Home
  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber

© 2022 atjehwatch.com

No Result
View All Result
  • Nanggroe
    • Lintas Barat Selatan
    • Lintas Tengah
    • Lintas Timur
      • Nasional
  • Internasional
  • Saleuem
  • Feature
  • Olahraga
  • Sejarah
  • Sosok
  • Opini
  • Cerbung
  • Foto
  • Video

© 2022 atjehwatch.com